Surabaya – Nanda Alifia, mahasiswa program studi Pendidikan Guru SD (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) kembali sabet prestasi. Kali ini dalam kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur IX, pada cabang olahraga hockey indoor. Kompetensi bergengsi tingkat provinsi tersebut terlaksana pada Senin, (30/6/2025) hingga Sabtu (5/7/2025) di Kota Malang, Jawa Timur.
Nanda menjelaskan, bahwa persiapan kompetisi ini dimulai sejak awal Mei 2025. Sampai pada tahap seleksi tim dan pemusatan latihan yang sudah dimulai sejak Agustus 2024, hingga menjelang hari H kompetisi. Kompetisi kali ini cukup luar biasa menurut Nanda, dikarenakan satu dan dua hal. “Kejuaraan kali ini cukup menguras energi serta antusias saya, dikarenakan bertemu dengan atlet-atlet terbaik dari seluruh kabupaten atau kota di Jawa Timur,” ucapnya.
Menurut Nanda, adrenalin kompetitif sangat terasa di arena, namun ia merasa bangga bisa bertanding dengan atlet-atlet berbakat lain di level provinsi. Perjalanan Nanda menuju podium prestasi bukan sesuatu yang mudah. Nanda dan tim telah menjalani pemusatan latihan intensif selama satu tahun. “Persiapan kami cukup intens, kami berlatih teknik dasar, strategi permainan, serta uji tanding secara konsisten,” tegas Nanda.
Membawa nama Surabaya menjadi salah satu alasan kuat Nanda mengikuti kejuaraan ini. Nanda ingin membuktikan kemampuannya di cabang olahraga hockey. “Bisa sampai di titik ini, menunjukkan bahwa kerja keras saya tidak sia-sia,” tuturnya. Dalam perjalanan meraih prestasi ini, Nanda tidak lupa menyebut beberapa pihak yang berperan penting yang mendukungnya.
”Pelatih kami sangat berjasa bukan hanya dalam hal teknis, namun juga membimbing secara mental. Saya juga berterima kasih kepada orang tua, teman-teman, dosen UNUSA yang memberikan dispensasi, serta khususnya Bapak Sunanto, Dosen FKIP yang selalu mendukung dan memotivasi saya,”imbuhnya.
Pada akhir, Nanda berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya, agar terus berkarya dan mengembangkan bakatnya. “Dari kompetisi ini, saya belajar bahwa semua orang pasti pernah gagal sebelum mendapat hasil maksimal. Saya juga merasa lebih termotivasi untuk terus berkembang di dunia olahraga,” tutup Nanda. (Humas Unusa/ZA)
English

