Surabaya – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali membuktikan komitmennya dalam menciptakan ruang-ruang diskusi ilmiah bertaraf internasional. Kamis (26/5), siang, FKIP Unusa menyelenggarakan kegiatan International Webinar bertema “The Implementation of Artificial Intelligence in Education” yang dilangsungkan secara hybrid di Ruang Seminar Kampus C Unusa dan melalui platform Zoom serta YouTube live streaming.
Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi, tidak hanya dari kalangan dosen dan mahasiswa di Indonesia, tetapi juga dari negara-negara sahabat seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand. Hal ini semakin menegaskan reputasi FKIP Unusa sebagai institusi pendidikan yang terus berinovasi dan menjalin kolaborasi global.
Seminar ini menghadirkan empat narasumber dari beberapa negara yang berbeda dan topik yang dibahas berfokus pada konsep dasar Artificial Intelligence (AI) serta implementasinya dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran di berbagai sistem pendidikan dunia. Para narasumber membahas mulai dari penggunaan AI dalam pembelajaran adaptif, personalisasi pendidikan berbasis data, hingga sistem administrasi pendidikan yang lebih efisien.
Dr. Djuwari, Dosen Unusa, yang hadir langsung di lokasi memaparkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk memperkaya metode pembelajaran, mempercepat proses pengambilan keputusan akademik, serta menjembatani tantangan antara teknologi dan dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan AI bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata dalam menghadapi kompleksitas pendidikan di era digital.
“AI harus kita pandang sebagai mitra dalam proses pendidikan, bukan ancaman. Justru dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi jembatan antara kebutuhan dunia modern dan kemampuan institusi pendidikan untuk beradaptasi dan berkembang,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Kamarul dari Universiti Sains Malaysia juga turut hadir secara langsung di Surabaya dan membagikan pengalaman Malaysia dalam mengintegrasikan AI ke dalam sistem pendidikan tinggi. Dalam paparannya, ia mengulas sejumlah studi kasus sukses, mulai dari penerapan sistem evaluasi otomatis hingga pemanfaatan big data untuk memahami kebutuhan belajar mahasiswa secara lebih akurat dan personal.
Dari sisi virtual, Dr. Randy Tudy, University Southeastern Philippines, menyoroti pentingnya kesadaran etis dalam pemanfaatan AI, termasuk peran guru yang tetap vital meskipun teknologi semakin dominan. AI, menurutnya, harus digunakan untuk memperkuat peran manusia, bukan menggantikannya. Ia juga mengingatkan pentingnya literasi digital bagi para pendidik agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Sementara itu, Dr. Sawitri Suwanaroa dari Rajamangala University of Technology Lanna, Thailand, menyampaikan bagaimana lembaga pendidikan di negaranya mulai memanfaatkan AI untuk mempercepat transformasi pendidikan. Ia mencontohkan penerapan AI dalam sistem evaluasi, pelacakan perkembangan belajar siswa, hingga integrasi AI dalam pembelajaran jarak jauh yang lebih efektif dan personal.

Salah satu kekuatan utama dari kegiatan ini adalah interaktivitasnya. Sesi diskusi berjalan dinamis dengan banyak pertanyaan dari peserta, khususnya dari delegasi Filipina yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendalami materi. Ini menunjukkan bahwa topik AI dalam pendidikan merupakan isu global yang relevan dan menuntut respons bersama lintas negara.
Ketua panitia webinar menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan seluruh peserta mengenai perkembangan AI dalam pendidikan yang kini menjadi kebutuhan strategis, serta mendorong terbentuknya kolaborasi internasional antara akademisi dan institusi pendidikan.
“Melalui forum ini, kami ingin mahasiswa dan dosen dapat melihat bahwa implementasi AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga strategi penting dalam membentuk ekosistem pendidikan masa depan,” ujarnya.
Webinar internasional ini merupakan bagian dari langkah strategis FKIP Unusa untuk menyiapkan sumber daya manusia di bidang pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berwawasan global. FKIP Unusa percaya bahwa membangun koneksi internasional serta memperkenalkan perkembangan teknologi terbaru kepada civitas akademika adalah bagian penting dalam mendorong pendidikan berkualitas.
Dengan suksesnya kegiatan ini, FKIP Unusa berharap dapat terus menghadirkan ruang-ruang akademik yang inklusif, inspiratif, dan bertaraf internasional. Komitmen ini menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan visi Unusa sebagai kampus unggul yang siap menghadapi tantangan era digital. (***)
English

