Surabaya – Seringkali kita sebagai orang awam menganggap pengelolaan dan perencanaan keuangan adalah hal yang sama. Ternyata keduanya merupakan dua konsep yang berbeda namun saling berkaitan. Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Niken Savitri Primasari, S.E., M.M., menjelaskan bahwa perencanaan keuangan adalah proses menetapkan tujuan finansial di masa depan dan merencanakan strategi untuk mencapainya. “Ini mencakup identifikasi tujuan finansial, seperti membeli rumah atau menabung untuk pendidikan, dan merancang rencana untuk mencapainya,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelolaan keuangan lebih fokus pada implementasi dari rencana yang telah disusun. Dengan mengendalikan pengeluaran, mengelola pendapatan, dan investasi secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. “Mudahnya, pengelolaan keuangan itu untuk menjaga kesehatan dan kestabilan finansial sehari-hari, karena mengelola aliran uang dan sumber daya keuangan dengan efektif,” beber Niken.
Sehingga dapat dikatakan, jika perencanaan keuangan lebih fokus pada merencanakan finansial jangka panjang. Sedangkan pengelolaan keuangan lebih fokus pada menangani dan mengatur keuangan sehari-hari atau jangka pendek, agar rencana finansial yang telah dibuat bisa tercapai.
Niken mengatakan bahwa dua hal ini juga penting untuk dilakukan oleh mahasiswa, bukan hanya untuk orang sudah bekerja atau berkeluarga. Pengelolaan mampu membantu mahasiswa untuk mengatur dana yang terbatas, menghindari hutang yang tidak perlu, dan mempersiapkan masa depan finansial yang stabil. Mengingat beberapa tahun kebelakang banyak mahasiswa yang terjerat paylater.
“Dengan pengelolaan yang baik, mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan akademik dan pribadi tanpa kesulitan keuangan,” ungkap Niken. Selain itu, kemampuan mengelola keuangan sejak dini dapat membentuk kebiasaan finansial yang positif di masa depan. Mereka juga cenderung akan lebih fokus pada studi dan memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik. (Humas Unusa)