Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebagai salah satu kampus swasta terbaik di Indonesia terus disibukkan dengan berbagai aktivitas. Hal ini tentunya cukup menguras tenaga dan pikiran, yang berdampak pada kondisi kesehatan para civitas akademika Unusa.
Hal ini menjadi perhatian mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Kesehatan. Kepala Prodi Kesehatan Masyarakat, Dwi Handayani mengatakan jika mahasiswanya, khususnya peminatan Epidemiologi dan Biostatistik mengadakan skrining kesehatan sekaligus sebagai projek mata kuliah.
“Sesuai dengan kompetensi dari Prodi Kesmas, jadi kita mau mendeteksi sebanyak-banyaknya kondisi kesehatan dari Masyarakat,” jelasnya kemarin (16/1/2025).
Dengan adanya skrining kesehatan untuk seluruh civitas akademika ini dimaksudkan, supaya warga Unusa bisa lebih aware dengan kondisi kesehatan masing-masing. Adanya cek kesehatan ini juga menjadi salah satu upaya deteksi dini.
“Harapannya juga bisa menjadi agenda rutin Universitas,” tuturnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam menyelenggarakan skrining kesehatan ini Prodi Kesmas juga berkolaborasi dengan Prodi Gizi dan Prodi Analis Kesehatan. Acara yang sudah diadakan sebanyak tiga kali ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Rumah Sakit Islam Ahmad Yani, dan Plato Foundation. Dengan adanya dukungan ini diaharapkan kuota bisa terus bertambah.
“Yang pertama itu ada 100, kemudian naik, dan yang sekarang ini sekitar 150,” beber Dwi.
Melalui projek ini, mahasiswa Kesmas juga diharapkan bisa mengolah data yang telah diperoleh. Dengan mengklasiikasikan kondisi kesehatan civitas akademikan UNUSA. Misalnya, kelompok yang rentan menderita kolesterol ada di usia berapa.
“Nantinya data itu akan digunakan untuk evaluasi, kira-kira apa ya kurang dan bisa difasilitasi di tahun berikutnya,” ungkapnya.
Selain itu, ketua panitia Skrining Kesehatan oleh Prodi Kesmas, Noviatus Zahroh menambahkan jika data yang diolah tersebut juga akan menghasilkan infografis terkait kondisi kesehatan civitas akademika Unusa. “Dengan begitu bisa menjaga pola makan dan gaya hidupnya,” ucapnya.
Pasalnya mereka juga sering diimbau untuk lebih menggunakan tangga daripada lift jika ingin naik ke lantai berikutnya jika itu hanya satu atau dua tingkat. Kebiasaan itu bisa membantu menjaga stamina, lantaran terbiasa melakukan aktivitas fisik pada tubuh bagian bawah. (Humas Unusa)