S1 Gizi Unusa Perhatikan Makanan Tinggi Antioksidan untuk Kesehatan

Surabaya – Program Studi S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan Kuliah Pakar sebagai bagian dari rangkaian acara Nutrition Day 2024 pada Rabu (4/12). Mengusung tema “Improving Health Status with High Antioxidant Food”, acara ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya makanan kaya antioksidan dalam meningkatkan status kesehatan.

Hadir sebagai salah satu narasumber, Dr. Laili Rahmawati, S.TP., M.M.A., dosen dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), menekankan bahwa antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan senyawa fitokimia lain, memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas, sehingga dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh adalah dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya nutrisi. “Kebiasaan memilih bahan makanan segar dan meminimalkan pengolahan yang berlebihan juga dapat membantu menjaga kandungan antioksidan dalam makanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Laili mengingatkan bahwa konsumsi makanan kaya antioksidan sebaiknya tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dijadikan sebagai bagian dari pola makan sehari-hari. Membiasakan diri untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap risiko penyakit degeneratif.

“Mengubah pola makan menjadi lebih sehat memang membutuhkan komitmen, tetapi ini adalah investasi terbaik untuk kesehatan di masa depan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dhaniar Mudita, S.Gz., M.P., seorang praktisi gizi yang juga pemilik bisnis Togaboga Probolinggo, menekankan pentingnya menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dalam memilih produk makanan. Ia menjelaskan bahwa salah satu langkah awal yang harus dilakukan adalah selalu memperhatikan label pada kemasan makanan. Label tersebut memberikan informasi penting tentang kandungan gizi, bahan tambahan, serta potensi adanya senyawa tertentu, termasuk antioksidan sintetis, yang mungkin digunakan dalam produk tersebut.

“Meskipun antioksidan sintetis sering ditambahkan pada makanan untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah kerusakan akibat oksidasi, penggunaannya tetap harus diawasi dengan baik. Tidak semua antioksidan sintetis aman jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka waktu panjang. Itu kenapa, penting untuk membaca dengan teliti dan memahami kandungan yang tertera pada label makanan sebelum memutuskan untuk membelinya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa pilihan terbaik untuk menjaga kualitas makanan dan memastikan keamanannya adalah dengan mengolah makanan sendiri di rumah. Mengolah makanan secara mandiri memberikan kontrol penuh terhadap bahan yang digunakan, mulai dari memilih bahan segar hingga mengatur metode pengolahan yang tepat.

“Dengan memasak sendiri, kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi tidak hanya bebas dari bahan tambahan yang tidak perlu tetapi juga tetap kaya akan nutrisi, terutama antioksidan alami yang sangat bermanfaat bagi tubuh,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dhaniar mengingatkan bahwa meskipun mempersiapkan makanan sendiri membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha, manfaat jangka panjang bagi kesehatan jauh lebih besar.

“Membiasakan diri untuk memilih makanan alami dan segar serta mengolahnya sendiri adalah langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit,” ujarnya.

Nutrition Day 2024 menjadi momentum bagi Unusa untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan literasi gizi di kalangan akademisi dan masyarakat. Dengan tema yang relevan dan narasumber kompeten, acara ini menjadi wadah yang memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri. (Humas Unusa)