Dosen dan Mahasiswa Gizi Unusa Bahas Bahaya Abaikan Label Pangan pada Makanan Kemasan

Surabaya – Banyaknya makanan dan minuman kemasan yang dijual tidak luput dari kemasan menarik serta rasa enak membuat masyarakat, khususnya remaja, seringkali mengkonsumsinya tanpa mengetahui kandungan yang ada didalamnya.

Tanpa didasari, hal tersebut menjadi salah satu faktor meningkatnya permasalahan obesitas pada remaja. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan remaja atas pentingnya membaca label pangan dan informasi nilai gizi di setiap makanan kemasan.

Berkaitan dengan kejadian obesitas, membaca informasi nilai gizi dapat memudahkan remaja dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi sesuai kebutuhannya. Melihat fenomena tersebut, dosen dan mahasiswa program studi S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan “Peningkatan Literasi Makanan terkait Informasi Nilai Gizi pada Label Makanan Kemasan untuk Mencegah Obesitas.”

Kegiatan yang berlangsung di SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al Uswah Surabaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya membaca dan memahami informasi nilai gizi pada label makanan kemasan sebagai upaya pencegahan obesitas.

Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur efektivitas kegiatan ini adalah dengan melakukan pre-test dan post-test kepada para peserta. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta mengenai topik yang disampaikan sebelum dan sesudah penyuluhan, sehingga dapat menjadi indikator keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Selama kegiatan, para dosen dan mahasiswa memberikan penyuluhan yang komprehensif terkait bahaya obesitas dan pentingnya memperhatikan label pangan. Mereka menjelaskan cara membaca label makanan dengan benar, menyoroti informasi nilai gizi seperti kalori, lemak, protein, dan gula. Informasi ini penting bagi para siswa agar dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan menghindari risiko obesitas.

Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya berhasil meningkatkan literasi gizi di kalangan siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan pola makan sehari-hari. Dengan meningkatnya pemahaman tentang informasi nilai gizi pada label makanan, diharapkan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi dalam upaya pencegahan obesitas di masyarakat. (Humas Unusa)