Probolinggo – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) lakukan Program Pemberdayaan Kesehatan Pesantren di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi ke-3, yakni Pengabdian Masyarakat Mahasiswa FK Unusa.
Pengabdian masyarakt ini memberikan penyuluhan dan pemeriksaan gratis kepada 50 santriwan dan santriwati dan 10 pengurus pondok pesantren mengenai kesehatan penyakit tidak menular dan menular.
Wisnu Wardhana selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa penyuluhan berlangsung dengan sistem kelompok dan demonstrasi agar suasana kelas seru, santai, dan interaktif. “Kita memfokuskan pada penyakit-penyakit menular dan tidak menular yang kemungkinan bisa terjadi di lingkungan pesantren, antara lain hipertensi, jantung koroner, penyakit mental, TBC, scabies, hingga demam berdarah,” jelasnya.
Tak hanya itu, program produktif tentang prakarya dan kewirausahaan juga diberikan untuk menstimulasi minat dan bakat santri, salah satunya membuat produk deodorant alami dari tawas dan air mawar.
Maraknya kasus kesehatan yang difaktori oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan buruknya gaya hidup kegiatan ini dilakukan dengan harapan civitas akademika pondok esantren tersebut dapat bergerak bersama melawan penyakit menular dan tidak menular untuk meningkatkan produktivitas guna menciptakan prestasi untuk masa depan.
Berkolaborasi dengan dr. Abraham Ali Firdaus, Sp. JP., FIHA., dr. Paramita Sari., M.Sc., dan dr. David Sajid Muhammad, kegiatn ini memberikan konsultasi gratis mengenai skrining hipertensi dan jantung koroner dini. Disamping itu, penyuluhan berlangsung dengan meriah beriringan semangat mahasiswa FK UNUSA dan peserta santriwan santriwati.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Ustadz Bogel, mengatakan, “Semoga program dan tali silaturahmi ini bisa terus dilaksanakan karena ini merupakan kegiatan yang manfaat baik untuk Unusa sendiri dan kami, harapannya anak-anak bisa dapat arahan tentang kesehatan dan kebersihan biar tidak sakit-sakitan terus.”
Wisnu menambahkan “Selain sebagai praktikum mata kuliah Pemberdayaan Kesehatan Pesantren, kegiatan ini menjadi wadah pelatihan hard skill dan soft kill kompetensi kedokteran komunitas saat berada di masyarakat, sehingga dari tahap perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan benar benar diperhatikan oleh teman teman FK Unusa untuk menuai kesuksesan,” ujarnya.
Pemberdayaan Kesehatan Pesantren tidak hanya sekedar program pengabdian masyarakat tetapi bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi seluruh pondok pesantren untuk bergerak maju bersama menyehatkan generasi muda untuk bekal emas penerus bangsa dengan harapan program ini selalu berkelanjutan di seluruh pondok pesantren Indonesia. (***)