Dosen Unusa Lakukan Pengabdian Masyarakat di Malaysia

Selangor, Malaysia – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) telah melaksanakan pengabdian masyarakat di Malaysia, bekerja sama dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam Selangor pada 6-10 Mei 2024. Kegiatan ini melibatkan dosen dari fakultas keperawatan dan kebidanan Unusa, termasuk Arif Helmi Setiawan, Siti Nur Hasina, dan Nobel Difran Bistara, serta perwakilan mahasiswa, Siti Nurjannah (S1 Keperawatan). Selain itu, hadir pula Siti Nurjanah (Direktur Sumber Daya) dan Umdatus Soleha (Direktur Akademik Kemahasiswaan dan Perpustakaan) Unusa.

Program pengabdian masyarakat ini berlangsung selama tiga bulan, dimulai dengan satu minggu di Puncak Alam Selangor, Malaysia, dan dilanjutkan di Indonesia. Sasaran program ini adalah warga lanjut usia (lansia) di komunitas Pusat Aktiviti Warga Emas (PAWE) Felda Bukit Cerakah, yang berjumlah 36 orang.

Siti Nur Hasina, salah satu dosen yang terlibat, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini bertujuan memperkuat pengetahuan tentang pencegahan risiko jatuh melalui edukasi bagi lansia di Malaysia,” ujarnya.

Hasina menambahkan, “Penurunan kekuatan otot pada lansia meningkatkan risiko jatuh. Oleh karena itu, diperlukan penguatan pengetahuan untuk pencegahan risiko tersebut.”

Selama program, tim Unusa berkolaborasi dengan dosen Fakulti Sains Kesihatan UiTM, termasuk Dr. Muhammad Afiq Zaki, Dr. Siti Khuzaimah Ahmad Sharoni, dan Norazlina Md Jazli. “Kegiatan ini meliputi beberapa tahap, dari persiapan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi. Kami mengadakan musyawarah dengan pimpinan setempat untuk memastikan program berjalan lancar,” jelas Hasina.

Tahap pelaksanaan dimulai dengan orientasi program dan pengisian kuesioner Fall Risk Awareness (FRAQ) oleh peserta. Kemudian dilanjutkan dengan edukasi tatap muka menggunakan presentasi dan video edukasi. “Diskusi dengan warga emas mengenai pencegahan risiko jatuh juga dilakukan, diakhiri dengan kuesioner post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka,” kata Hasina.

Pak Cik Zubairi bin Hussin, salah satu peserta program, menyampaikan apresiasinya. “Kedatangan tim dari Indonesia memberikan wawasan baru bagi kami. Sebagai keturunan Indonesia, kami mudah memahami materi yang disampaikan dan merasakan manfaatnya dalam mencegah risiko jatuh di usia tua,” ujarnya.

Siti Nurjannah, satu-satunya mahasiswa S1 Keperawatan yang ikut serta, merasa bersyukur bisa berpartisipasi. “Ini pengalaman pertama saya dalam pengabdian masyarakat di luar negeri, sangat berharga bagi saya. Saya berharap bisa terus berkontribusi dan membagikan pengalaman ini kepada teman-teman,” ungkapnya.

Menurut Jannah, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan internasional dapat memperluas jaringan kerja sama Unusa dan membantu mencapai visi sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka di ASEAN. “Dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman ini, saya yakin bisa berkontribusi lebih banyak di masa depan,” tuturnya. (Humas Unusa)