Perhatikan Kesehatan Lansia, Unusa Gelar Seminar Bertajuk ‘Menua dengan Sehat’

Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat dengan menggelar seminar yang berjudul “Menua dengan Sehat melalui Senam Keseimbangan” pada Senin (13/5). Menyoroti kondisi lansia di Indonesia, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebugaran dan keseimbangan tubuh di usia lanjut melalui aktivitas fisik yang teratur. 

Seminar yang diinisiasi oleh Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Unusa ini menghadirkan narasumber internasional, Mr. Naotaka Hirai, yang merupakan CEO of Yasuragi Fukushikai Social Welfare Okayama Jepang.

Naotaka menyampaikan beberapa pemahaman dan menguraikan berbagai metode yang telah diterapkan di Jepang untuk menjaga kebugaran lansia. Salah satu yang menjadi fokus adalah pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan fisik, mental, dan sosial.

“Kesehatan lansia tidak hanya soal fisik, tetapi juga bagaimana mereka tetap aktif secara mental dan terlibat dalam komunitas. Salah satu perawatan yang diberikan yakni dengan sekecil melakukan senam keseimbangan setiap hari untuk melatih kekuatan otot,” tukasnya dalam sambutan yang disampaikan.

Naotaka menekankan bahwa senam keseimbangan tidak hanya membantu mencegah jatuh, tetapi juga memperbaiki koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Ia juga memberikan pengalaman dan pengetahuannya yang luas dalam bidang kesejahteraan sosial, membagikan berbagai tips dan teknik senam keseimbangan yang efektif untuk lansia.

“Kita seringkali melupakan bagaimana untuk merawat dan tidak menelantarkan orang-orang lanjut usia. Sebenarnya kita bisa memberikan mereka perawatan dengan hati-hati seperti dan memberikan kesibukan aktifitas yang sesuai dengan mereka,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman mengenai kesehatan bagi orang lanjut usia, Naotaka juga menyampaikan mengenai banyaknya kesempatan atau peluang kerja di Jepang sebagai perawat lansia (caregiver) bagi orang-orang di bidang kesehatan.

Tak hanya menyampaikan mengenai benefit dan kondisi keadaan di Jepang, Naotaka menjelaskan beberapa hal yang dibutuhkan dan perlu disiapkan sebagai caregiver di Jepang, yakni kesiapan mental, karakter jujur & disiplin, pengetahuan budaya kerja & kebudayaan Jepang, serta skill bahasa Jepang dan ilmu keperawatan.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyatakan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya universitas untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama lansia. “Dari inisiasi LPKS Unusa, kami berharap, dengan adanya seminar seperti ini, memberikan kita pemahaman dan perhatian kepada para lansia, bagaimana menikmati masa tua yang sehat dan aktif,” ujarnya.

Unusa berencana untuk terus menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman, Unusa berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. (Humas Unusa)