Surabaya – Momen Halal Bihalal merupakan momen bersejarah yang mempererat tali silaturahmi, membangun harmoni, dan merayakan kebersamaan di tengah-tengah perbedaan. Global Management of Nahdlatul Ulama University of Surabaya (GENUS) turut menggelar acara Halal Bihalal bersama mahasiswa-mahasiswa asing untuk merayakan nilai-nilai kebersamaan.
Halal Bihalal GENUS merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UNUSA sebagai bagian dari upaya untuk mempererat jalinan komunikasi dan hubungan antar sivitas akademika mahasiswa asing.
Pada momen tersebut, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., memperkenalkan tradisi keislaman yang kaya dan beragam di Indonesia.
“Halal Bihalal ini merupakan khas dari indonesia, atau mungkin jika diluar negeri lebih dikenal dengan open house. Tidak hanya sekedar tradisi di kalangan umat islam, tetapi sebagai momen penting memperkokoh hubungan sesama manusia,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Jazidie turut menyampaikan dan memperkenalkan tradisi keislaman yang beragam di Indonesia, salah satunya tradisi Hari Raya Ketupat. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
“Ada pula yang namanya tradisi Hari Raya Ketupat. Biasanya beberapa warga Indonesia yang masih menerapkan tradisi tersebut, akan melakukan puasa pada tanggal 2 syawal dan selama 6 hari, hingga pada hari ketujuh mereka berhari raya lagi yang disebut Hari Raya Ketupat. Biasanya dilakukan oleh warga perkampungan dekat masjid (kauman) di beberapa daerah di Indonesia yang masih kental dengan tradisi ini,” jelas Jazidie kepada para mahasiswa asing.
Penjelasan oleh Rektor Unusa dalam memperkenalkan tradisi keislaman di Indonesia pada acara Halal Bihalal GENUS diharapkan akan memiliki dampak yang positif dalam jangka panjang. Selain memperkuat solidaritas antar umat manusia, sesuai tagline Unusa yakni ‘Rahmatan Lil Alamin’. (Humas Unusa)