MENCETAK lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja merupakan salah satu tujuan yang diemban oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Pada momentum wisuda periode September 2023 kali ini terdapat tujuh mahasiswa Unusa yang berhasil mendapatkan pekerjaan sebelum menerima ijazah kelulusan.
Sebanyak lima orang dari mereka telah diterima di Rumah Sakit dr Sulaiman Al Habib Saudi Arabia dan berasal dari beberapa program studi; tiga orang berasal dari Prodi Profesi Ners, satu orang berasal dari Prodi D3 Keperawatan, dan satu orang lagi berasal dari D3 Kebidanan.
Sedangkan dua wisudawan lainnya berasal dari Prodi D3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) telah diterima di PT Cargill Indonesia dan PT Cipta Utama Mekanika.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen Unusa dalam memberdayakan mahasiswa untuk siap menghadapi dunia kerja sebelum mereka menyelesaikan pendidikan. Sekaligus mengacu pada keberhasilan perguruan tinggi dalam mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, menyampaikan bahwa dalam pengembangan kurikulum Unusa akan terus mendorong inovasi untuk memastikan lulusan siap bersaing di pasar kerja yang kompetitif. Unusa juga memiliki Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang menginisiasi peluang-peluang kerja bagimahasiswa maupun alumninya.
“Jumlahmahasiswa yang sudah bekerja sebelum wisuda termasuk dalam IKU yang ditetapkan Kemendikbud Ristek dan Unusa akan terus berupaya menunjukkan bahwa kami mampu mencetak lulusan yang berkompeten dan dibutuhkan oleh industri-industri di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Jazidie mengungkapkan ada kebanggaan tersendiri atas kepercayaan dan apresiasi yang diberikan oleh industri kepada lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan. Hal itu, katanya, termasuk juga dalamupaya Unusa yang selalu menjalin hubungan baik antara pihak kampus dengan berbagai perusahaan
Rizka Wahyu, salah satu mahasiswa D4 K3 yang sukses diterima di PT Cargill Indonesia menceritakan bahwa dirinya telah memulai bekerja saat semester enam dan upah yang ia terima pertama kali, digunakan untuk membayar kuliah hingga lulus saat ini.
“Dulu saat pandemi, keluarga saya mengalami penurunan ekonomi, saat itu saya mengurus keringanan UKT dan Alhamdulillah disetujui oleh Unusa. Dari situ, saya bertekad lulus tepat waktu dan semangat magang, senangnya setelah magang saya mendapat pekerjaan dari coordinator saya di tempat magang, dan itu juga bentuk apresiasi saya kepada Unusa,” tukasnya.
Sementara Priyagung Gusmantara, salah satu lulusan yang diterima di RS dr Sulaiman Al Habib Saudi Arabia, mengatakan bahwa ia memiliki ambisi untuk bekerja sebagai perawat di luar negeri dan impiannya itu terbantu oleh fasilitas yang diberikan Unusa. Melalui peluang kerja di luar negeri sekaligus pelatihan yang diinisiasi oleh LPKS.
“Dorongan awal saya ingin bekerja di luar negeri itu tentu ingin mendapatkan pengalaman kerja sebanyak-banyaknya. Dan ketika ikut interview kerja dengan RS dr Sulaiman Al Habib, saya tidak menyangka bias diterima, cita-cita saya itu ternyata dating ketika saya berada di Unusa,” ungkapnya.
Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh Unusa ini membuktikan kualitas pendidikan yang diberikan, serta tanggung jawab mereka dalam membimbing dan mempersiapkan mahasiswanya terjun di dunia kerja.
Selain itu, menurut Wakil Rektor I Unusa, Prof. KacungMaridjan, M.A., P.hD., menyampaikan bahwa prestasi Unusa dalam upaya mencapai IKU memberikan gambaran positif tentang komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Harapannya Unusa bias terus memberikan aksesibilitas kesempatan kerja bagi mahasiswa sekaligus alumninya, dan kedepannya semakin banyak lulusan Unusa yang bekerja di luar negeri,” tuturnya. (Humas Unusa)