dr Maria Ulfa, Sp.D.V, FINSDV – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
MEMILIKI buah hati untuk pertama kalinya tentu membuat orang tua begitu bahagia. Namun di sisi lain, tentunya bisa timbul banyak kebingungan karena belum berpengalaman merawat si Kecil, salah satunya ketika berbicara tentang produk perawatan untuk kulit bayi.
Mungkin banyak orang berpikir bahwa bayi tidak perlu produk perawatan kulit karena aktivitas bayi yang cenderung terbatas, di dalam rumah dan tidak terlalu terpapar lingkungan luar, tetapi nyatanya sebaliknya karena kulit bayi masih sangat rentan dan sensitif.
Kulit bayi yang baru lahir meski strukturnya sama dengan kulit orang dewasa tetapi tingkat kematangannya berbeda dan belum diproteksi secara maksimal oleh sistemkekebalan tubuh.
Itulah sebabnya orang tua perlu mengetahui produk perawatan kulit apa saja yang diperlukan bayi. Tentunya juga perlu berhati-hati dalam pemilihan, karena diantara sekian banyak jenis produk perawatan kulit bayi ada yang menggunakan bahan-bahan yang bisa berbahaya sehingga selektif dalam memilih produk yang tepat menjadi sebuah keharusan.
Secara umum, kriteria pemilihan produk untuk kulit bayi yang baik adalah hipoalergenik, lembut dan organik. Artikel ini akan membahas beberapa tindakan perawatan kulit dan produk yang diperlukan untuk kulit bayi serta mana yang perlu dihindari.
Pembersihan kulit dari kotoran yang menempel pada kulit
Bayi yang sehat umumnya memerlukan mandi 2 kali sehari. Untuk itu diperlukan kosmetik pembersih berupa sabun dan sampo. Sabun yang dipilih adalah yang pH-nya netral yaitu 5,5. Bila diperlukan dapat dipakai sabun hipoalergenik yang tidak mengandung atau sedikit sekali mengandung pewarna dan pewangi/parfum.
Hindari sabun dengan kandungan sodium lauryl sulphate (SLS) dan sodium laureth sulphate (SLES). Kedua kandungan tersebut sering terdapat pada produk pembersih dewasa. Selain itu, berhati-hatilah dengan sabun yang mengandung bahan antiseptik dan deodoran (triklosan, heksaklorofen, fenol, kresol) karena dapat menimbulkan iritasi terutama pada kulit bayi yang sensitif.
Untuk sampo, umumnya sampo bayi memiliki kandungan yang efektif membersihkan kotoran dan sisik di kulit kepala. Pilih sampo dengan kandungan surfaktan yang lembut contohnya seperti cocamidopropyl betaine yang tidak mengiritasi mata.
Pelembab berfungsi untuk mencegah kekeringan kulit agar fungsi proteksi kulit sebagai ‘tameng’ terhadap pengaruh buruk dari luar bisa berjalan dengan baik. Kulit yang kering, bersisik dan rusak memudahkan bahan-bahan, termasuk bahan kimia dari luar masuk ke dalam dan bisa menimbulkan peradangan yang sering disebut ruam.
Umumnya produk pelembab kulit bayi yang beredar di pasaran tergolong aman, karena sedikit mengandung pewangi dan pewarna serta tidak mengandung bahan aktif tambahan. Pada bayi dengan kulit ekstra sensitif, untuk memastikan apakah produk yang dipilih cocok, coba dulu aplikasikan sedikit di lengan bayi dan tunggu 1-2 jam untuk melihat adakah reaksi kulit yang terjadi.
Setelah memilih produk cocok, aplikasikan pelembab saat kulit dalam keadaan bersih, sesegera mungkin setelah mandi dan diusahakan maksimal 5 menit setelah mandi, agar pelembab dapat terserap dengan baik. Pemakaian ini bisa diulang bila kulit bayi terasa kering, mengalami eksim ataupun pada saat cuaca dingin.
Perlindungan/ proteksi kulit
Secara umum penggunaan bedak pada bayi yang sehat boleh diberikan yang terpenting saat dipakaikan bedak kulit bayi sedang tidak iritasi dan tidak mengalami reaksi alergi serta dioleskan di area yang tepat. Sedangkan pada bayi dengan kondisi khusus seperti pada bayi prematur atau bayi dengan riwayat penyakit jantung bawaan pemakaian bedak bisa berbahaya karena dapat meningkatkan risiko gangguan sistem pernafasan.
Berbeda dengan orang dewasa, bedak pada bayi lebih bersifat untuk merawat dibanding sebagai dekoratif karena berisi bahan higroskopis yaitu mengeringkan/ menyerap keringat berlebih pada bayi dan juga menurunkan gesekan permukaan kulit yang dapat menghindari lecet.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian bedak pada bayi adalah teliti dahulu kandungan yang terdapat dalam produk dan pastikan bayi tidak alergi terhadap kandungan-kandungan tersebut.
Selain itu, saat digunakan hindari area wajah agar tidak mudah terhirup, juga hindari area kelamin dan lipatan kulit yang cenderung membuat bedak mengumpul ketika lembab dan menyebabkan risiko iritasi serta infeksi. Saat ingin memakaikan bedak, tuang dulu bedak secukupnya ke tangan dan pastikan kulit bayi dalam keadaan bersih dan kering, baru usapkan merata di area kulit yang dibutuhkan.
Bila setelah dipakaikan bedak terdapat tanda-tanda iritasi seperti kulit bayi kemerahan, terdapat bruntusan di area yang dipakaikan bedak, kulit bayi terasa panas dan bayi menangis/ rewel terutama saat dipakaikan bedak, maka sebaiknya segera hentikan pemakaian bedak.
Minyak bayi, parfum dan penolak nyamuk
Produk yang mengandung minyak kelapa cenderung lebih aman untuk bayi dibanding dengan yang mengandung minyak kayu putih. Minyak kayu putih termasuk dalam kelompok minyak esensial yang mudah menguap dan berpotensi menimbulkan iritasi pada bayi.
Parfum atau cologne bayi sebetulnya tidak terlalu diperlukan dan untuk bayi dengan kulit ekstra sensitif harus lebih berhati-hati karena produk tersebut mengandung alkohol yang bisa membuat kulit bayi menjadi kering.
Untuk produk penolak nyamuk, kebanyakan yang beredar berbahan dasar minyak sereh atau citronella atau kandungan lainnya yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Dalam memilih produk penolak nyamuk untuk bayi, pastikan tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak berbau menyengat. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah jangan mengoleskan produk penolak nyamuk pada telapak tangan bayi dan tentunya hindari area kulit yang sedang iritasi atau kemerahan. (***)