Surabaya – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberikan edukasi pada ibu dan kader kesehatan di kawasan yang ada di Kelurahan Wonokromo pada 6 Juni 2023 lalu.
Edukasi ini terkait dengan peningkatan kemampuan ibu dan kader agar anak bisa memiliki keterampilan untuk makan sehingga bisa mencegah terjadinya kekurangan gizi.
Dosen yang melakukan pengmas itu yakni Annif Munjidah (Dosen Pendidikan Profesi Bidan-Fakultas Keperawatan dan Kebidanan), Elly Dwi Masita, Uke Maharani Dewi, Hinda Novianti dan dr Lini Delina. Yang juga dibantu beberapa mahasiswa FKK.
Annif Munjidah selaku ketua pengmas mengatakan edukasi ini dirasa penting, apalagi bagi ibu yang memiliki anak di masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
MPASI adalah nutrisi tambahan bayi setelah usia 6 bulan di mana di usia itu ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi harian sehingga MPASI harus diberikan untuk mencegah terjadinya masalah gizi.
“Namun tidak jarang ditemukan ketidakmampuan anak untuk makan. Proses makan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan koordinasi yang simultan dari semua sistem sensorik tubuh,” ujar Annif.
Dikatakannya, gangguan oromotor atau gangguan koordinasi gerakan mulut yang menganggu proses mengunyah dan menelan dialami sekitar 25% pada anak normal dan 80% pada anak dengan gangguan perkembangan.
Dampak keterampilan oromotor ini akan mengakibatkan terganggunya pengembangan fungsi dasar. Anak menjadi pribadi yang hipersensitif, malas bicara, pemilih makanan atau picky eater.
Diakui Annif, edukasi ini sengaja juga melibatkan kader, karena kader nantinya yang bisa meneruskan edukasi ini pada ibu-ibu lain yang ada di sekitar lingkungannya terutama yang memiliki anak balita.
“Alhamdulillah acara dihadiri oleh 21 orang ibu balita dan tujuh orang kader posyandu,” tandasnya.
Dengan edukasi ini diharapkan para ibu dapat memahami dan dapat terampil memberikan stimulasi perkembangan pada anak, di antaranya, pijat area mulut bayi, tummy time, melatih anak minum dengan sedotan saat usia 8 bulan, pemberian MPASI dengan tekstur sesuai usia anak, fasilitasi baby mothing saat bayi usia 3-5 bulan, rajin sikat gigi anak dan bermain ekspresi wajah. (***)