Merry Sunaryo, S.K.M., M.KKK – Dosen D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan
PEKERJA kantoran merupakan sesorang yang bekerja yang sebagain besar lingkungan kerjanya adalah di dalam ruangan kantor dan pekerjaanya bersifat administratif hingga manajerial. Pekerja kantoran biasanya memiliki ritme kerja yang monoton dan kurang bergerak karena sebagian besar berkerja dengan duduk.
Selain itu, pekerja kantoran juga lebih berisiko memakan makanan cepat saji atau instan karena tuntutan kerjaan. Dengan pola kerja seperti itulah, yang memyebabkan tingginya risiko obesitas pada pekerja kantoran.
Apasih Obesitas Itu? Obesitas merupaka suatu kondisi penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh akibat dari ketidak seimbangan asupan makanan yang dikonsumsi lebih banyak di bandingkan dengan energi yang digunakan.
Kondisi obesitas sendiri, terkadang kurang disadari oleh banyak orang. Berawal dari kelebihan berat badan (overweight) lalu tanpa sadar sudah mulai merujuk ke tahapan obesitas.
Bagaimana kita tau bahwa diri kita di katakan obesitas? Obesitas dapat diketahui dengan nilai indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, mudah atau banyak berkeringat, penumpukan lemak di beberapa area tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi.
Kita dapat mengukurnya melalui Indeks Massa Tubuh (atau BMI), dengan menghitung berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter) atau BMI = Kg/M2. Hasil nya akan di bandingkan dengan standarnya yaitu: Di bawah 18,5 = Berat badan kurang, 18,5 — 22,9 = Berat badan normal, 23 — 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas), dan 30 ke atas = obesitas.
Ada beragam penyebab terjadinya obesitas, tetapi penyebab utama terjadinya obesitas adalah berlebihan dalam mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan makanan manis dan jarang berolahraga dan menghabiskan hari tanpa berkegiatan.
Penyebab lain obesitas yaitu adanya riwayat keluarga kandung dengan obesitas, Efek samping mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, steroid, Kebiasaan begadang karena dengan begadang mengakibatkan produksi hormon pengatur rasa lapar menjadi tidak seimbang sehingga membuat tubuh merasa lapar hingga konsumsi makanan menjadi tidak terkontrol, hingga Stres yang membuat produksi hormon kortisol meningkat sehingga memengaruhi metabolisme tubuh.
Kondisi obesitas jika tidak segera di tangani dapat meningkatkan risiko mengalami masalah Kesehatan serius, seperti terkena penyakit jantung, diabetes, hipertensi, masalah pernafasan hingga dapat terkena penyakit kanker tertentu.
Penanganan utama pada obesitas adalah mengatur pola makan sehat dan sesuai dengan kebutuhan asupan kalori harian, diet makanan sehat juga perlu disertai dengan aktif berolahraga setiap hari. Lebih memilih makanan sehat, seperti buah-buahan dan hindari stress agar mood tetap terjaga dengan baik.
Bila upaya-upaya tersebut tidak memberi perubahan maka sebaiknya dapat berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi yang dapat memberikan rekomendasi dalam diet yang sesuai kondisi tubuh atau dengan menjalani terapi obat-obatan atau operasi. (***)