Rudi Umar Susanto, M.Pd. – Dosen S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar/ Fasilitator Sekolah Penggerak Kemendikbudristek
BERBICARA cara untuk meningkatkan imajinasi, kreativitas dan daya nalar anak, salah satunya melalui aktivitas mendongeng. Dongeng merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi anak-anak.
Melalui dongeng mereka dapat berimajinasi menjadi apa saja bahkan melalui dongeng pula dapat membentuk karakter anak. Selain itu, dongeng dapat mengoptimalkan perkembangan karakter anak dalam mencapai kematangan berpikir.
Orang tua tentunya ingin memiliki anak yang cerdas secara emosional, sosial, dan intelektual. Kecerdasan tersebut dapat terpenuhi asalkan orang tua mampu menyempatkan waktu untuk mendongeng bagi anak-anaknya. Walau sebagian dari orang tua mengatakan bahwa tidak dapat mendongeng karena tidak tahu tekniknya.
Padahal mendongeng hanyalah kegiatan bercerita. Kegiatan tersebut dapat dilakukan seperti ayah atau bunda sedang menceritakan hal sehari-hari yang dihadapi atau ditemui di lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan sebagai awal untuk memulai mendongeng.
Walau mendongeng merupakan kegiatan bercerita, tetapi mendongeng memiliki pengertian secara harfiah. Mendongeng merupakan kegiatan bercerita yang berisi khayalan tetapi terdapat pesan moral di dalamnya (Danandjaja, 2007: 43). Betapa mendongeng memiliki fungsi yang luar biasa karena menyisipkan pesan moral di dalam ceritanya sehingga mampu mengoptimalkan perkembangan moral anak secara utuh dan matang.
Manfaat mendongeng untuk anak tentunya sangat penting. Mengapa sangat penting? Karena melalui mendongeng mampu membentuk karakter seorang anak. Terdapat enam manfaat mendongeng bagi anak. Berikut manfaat mendongeng.
(1) Membangun Komunikasi antara Orang Tua dan anak
Mendongeng memiliki manfaat penting bagi orang tua dan anak karena mampu membangun kontak batin. Kontak batin antara orang tua dan anak merupakan komunikasi intensif sehingga terjalin hubungan yang erat antara orang tua dan anak.
(2) Media Penyampaian Pesan
Mendongeng sebagai media penyampaian pesan yang dilakukan orang tua kepada anaknya dan guru kepada siswanya. Media penyampaian pesan dalam mendongeng biasanya berupa pesan moral, agama, dan sopan santun sehingga seorang anak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak. Biasanya pesan dalam dongeng disisipkan melalui tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng.
(3) Mengembangkan Imajinasi
Dunia anak adalah dunia imajinasi. Tak heran jika seorang anak mampu memiliki teman khayalan dalam kehidupannya. Melalui dongeng peran orang tualah yang mengarahkan imajinasi anak ke arah yang positif dan terkontrol. Melalui imajinasi yang dikembangkan melalui dongeng seorang anak mampu menjalin komunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
(4) Mengembangkan Kecerdasan Emosi
Kegiatan mendongeng dapat mengembangkan kecerdasan emosional seorang anak. Anak akan belajar nilai-nilai moral yang terkandung dalam tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng. Misalnya melalui dongeng dapat melatih kesabaran seorang anak melalui tokohnya yang menunggu pisang masak di pohon.
(5) Menumbuhkan Minat Membaca
Apabila orang tua sering membacakan dongeng untuk anaknya maka tak heran jika seorang anak akan penasaran dan akan mencari tahu cerita yang didengarnya. Bahkan ada anak yang minta dibacakan cerita sampai berkali-kali sehingga ia hafal betul cerita yang pernah didengar. Inilah awal menumbuhkan minat membaca kepada anak.
(6) Mengembangkan Karakter
Melalui mendongeng anak mampu mengembangkan karakter. Ketika seorang anak mendengar dongeng mereka mampu berimajinasi menjadi apa saja melalui karakter tokoh yang didengar.
Itulah beberapa manfaat yang dapat diambil dari aktivitas mendongeng, terlebih karena mendongeng merupakan salah satu cara bagi orang tua agar dapat membangun ikatan emosional antara anak dengan orang tua. Karena mendongeng tidak lengkap tanpa menggambarkan ikatan yang dimiliki oleh dua individu. Penggambaran tersebut membantu anak-anak lebih memahami berbagai ikatan di sekitar mereka. Termasuk ikatan saudara kandung, teman, orang tua-anak, dan lainnya.
Hal ini pada akhirnya membuat proses sosialisasi menjadi lebih mudah bagi mereka. Selain itu, menceritakan dongeng kepada anak-anak secara signifikan menjembatani kesenjangan emosional antara orang tua dan anak.
Semoga dengan pembahasan tersebut, dapat menjadikan ikatan batin dan ikatan emosional antara anak dengan orang tua dapat terjalin secara maksimal, sehingga menjadi keluarga yang harmonis. (***)