Surabaya – Sebelum terjun di dunia pendidikan, seorang guru sudah ditempa dan diasah kemampuannya, baik kemampuan akademik dan kemampuan mengajarnya. Salah satu cara untuk menempa kemampuan mengajar guru adalah melalui microteaching. Berangkat dari alasan ini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pun menyediakan fasilitas untuk menggembleng calon guru, yakni melalui penyediaan fasilitas laboratorium microteaching.
“Lab microteaching ini merupakan lab yang dikhususkan bagi mahasiswa untuk belajar mengajar sebelum mengajar sesungguhnya di sekolah,” ujar Afib Rulyansah, S.Pd., M.Pd. Kepala Laboratorium Microteaching Unusa, Rabu (19/4).
“Jadi mereka belajar dulu di lab micro itu setelah sebelum mereka dapat materinya di mata kuliah. Nah di lab microteaching ini saatnya praktik (mengajar),” sambungnya.
Afib mengungkapkan, karena micro maka dilakukan dengan jumlah murid yang terbatas. Nah di sini yang berperan sebagai murid adalah teman mahasiswa sendiri.
“Lab micro ini dibuat menyerupai kelas. Jadi esensinya ada papan tulis maupun tempat duduk,” ujarnya.
Lab micro ini dilengkapi dengan kamera untuk mereka proses pembelajaran mahasiswa ketika praktik mengajar. Hasil rekaman dari kamera ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.
“Dari video itu akan kita evaluasi, bagian-bagian mana saja yang kiranya perlu diperbaiki, atau bagian mana saja yang perlu dipertahankan,” jelasnya.
Keunggulan lab microteaching ini adalah memiliki interactive board sebagai pengganti white board. Interactive board adalah sebuah perangkat layaknya TV berukuran 50 sampai 80 inci dengan kemampuan touch screen.
Dinamakan interactive board karena pengguna bisa langsung berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di papan tersebut seperti, presentasi, video, dan lain lain. Selain itu agar mempermudah tenaga pengajar dalam menjelaskan suatu materi dilengkapi pula dengan teknologi bernama lightboard.
“Kita membekali mahasiswa dengan pengetahuan teknologi digital supaya mereka tidak gagap nantinya apabila mengajar di sekolah yang memiliki teknologi terkini dalam metode pembelajaran,” paparnya.
Mahasiswa yang ingin menggunakan fasilitas lab microteaching ini terlebih dulu telah menempuh mata kuliah microteaching yang diberikan di semester 6 program studi PGSD.
“Namun lab microteaching ini tidak terbatas hanya untuk praktikum mengajar tapi juga bisa untuk kepentingan yang lain asalkan dia mahasiswa Unusa. misalnya membuat tugas-tugas kuliah,” tandasnya. (***)