Rachma Rizqina Mardhotillah, S. T, MMT – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital
USAHA Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan potensi besar dalam perekonomian nasional Indonesia. Pengembangan bisnis UMKM menjadi kunci penting dalam menggerakan roda perekonomian di era pasar bebas.
Dalam mengembangkan bisnis UMKM di era pasar bebas, UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi. UMKM juga harus mampu mengembangkan produk dan inovasi yang lebih baik dari pesaing mereka dan mencari modal dengan kreatif.
Dalam menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis UMKM, kolaborasi dan kemitraan antar UMKM dan dengan perusahaan besar juga dapat menjadi solusi. Melalui kolaborasi dan kemitraan, UMKM dapat saling menguatkan dan memperkuat daya saing mereka dalam pasar.
Penerapan teknologi digital juga menjadi sangat penting dalam membantu UMKM dalam memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, UMKM harus mampu memperbaiki kemampuan mereka dalam mengelola keuangan dan administrasi bisnis mereka.
Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional dan telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung pengembangan bisnis UMKM.
Salah satu program tersebut adalah program UMKM Go Online (Kemenkominfo RI), yang bertujuan untuk membantu UMKM bertransformasi memasarkan produk mereka melalui platform digital.
Pemerintah juga aktif menyediakan akses modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan aktif menyediakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan seperti mindset wirausaha, pemasaran digital, operasional usaha, manajemen keuangan, dan perizinan/legalitas untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi UMKM dalam pengembangan bisnis mereka. Salah satu tantangan tersebut adalah keterbatasan akses pasar. UMKM seringkali kesulitan untuk memasarkan produk mereka secara efektif dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Sebagus apapun produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha tidak ada artinya bila pasarnya tidak tersedia. Oleh karena itu, stakeholder bisnis seperti pemerintah, komunitas bisnis/asosiasi, dan akademisi, harus bisa membantu UMKM untuk memperluas pasar mereka, baik melalui teknologi digital maupun melalui kemitraan dengan perusahaan besar.
Selain itu, UMKM juga seringkali menghadapi masalah dalam mengelola keuangan dan administrasi bisnis mereka. Keterbatasan dalam hal pengelolaan keuangan dan administrasi bisnis dapat mempengaruhi kinerja bisnis UMKM dan menghambat pengembangan bisnis mereka. Oleh karena itu, UMKM harus mampu memperbaiki kemampuan mereka dalam mengelola keuangan dan administrasi bisnis mereka.
Kesimpulannya, pengembangan bisnis UMKM di era pasar bebas menjadi kunci penting dalam menggerakan roda perekonomian Indonesia. UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi, mengembangkan produk dan inovasi yang lebih baik dari pesaing mereka, mencari modal dengan kreatif, mengembangkan jaringan bisnis, dan mendapatkan dukungan dari pemerintah dan perusahaan besar.
Dengan mengatasi tantangan yang dihadapi, UMKM akan mampu menjadi kekuatan perekonomian nasional di masa depan yang mampu menyediakan banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pengembangan wilayah, dan meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi RI. (***)