dr. Maria Ulfa, Sp.DV., FINDSV – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
HADIRNYA Bulan Ramadhan disambut gembira utamanya oleh umat muslim sedunia. Banyak keutamaan pada bulan tersebut dan untuk meraihnya diperlukan kesungguhan diantaranya dengan menjaga kesehatan yang prima tak terkecuali kesehatan kulit, agar ibadah bisa dilakukan dengan optimal.
Langkah utama adalah menjaga pola makan. Kesehatan kulit dipengaruhi konsumsi makanan bergizi dan seimbang. Hindari atau batasi makanan tinggi gula dan lemak.
Diketahui bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi akan berefek pada peningkatan kadar gula dalam darah dan kondisi ini dapat memicu peradangan pada tubuh termasuk memudahkan timbulnya jerawat.
Berbagai literatur juga mengungkapkan bahwa berat badan yang berlebih/ obesitas dapat memicu peradangan termasuk penyakit kulit psoriasis. Penelitian menunjukkan diet rendah kalori dan berbasis protein memberi kemajuan yang signifikan terhadap perbaikan psoriasis ditandai dengan gatal dan kemerahan di kulit berkurang serta kualitas hidup yang meningkat.
Langkah berikutnya mengonsumsi air putih yang cukup. Secara umum kebutuhan cairan untuk orang dewasa sekitar 30-50 ml/ kg berat badan.
Tetapi jumlah ini tidak mutlak karena kebutuhan air bisa bervariasi pada tiap orang, dipengaruhi berbagai faktor diantaranya kondisi lingkungan, adanya penyakit yang diderita, aktivitas, jenis kelamin, usia, tinggi serta berat badan.
Kecukupan cairan mempengaruhi kulit melalui beberapa faktor, di antaranya daya regang kulit, kemampuan kulit untuk kembali ke bentuk semula, dan elastisitas kulit, singkat kata air yang cukup penting untuk kesehatan kulit.
Mengatur kembali pola tidur juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit, mengingat pada waktu berpuasa terkadang waktu istirahat menjadi berubah atau berkurang dan bila tidak disiasati dengan baik maka bisa berdampak membuat kulit kusam dan tampak kurang segar.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelembaban bibir dengan cara mengaplikasikan pelembab bila diperlukan. Selain itu perlu pemilihan pasta gigi sesuai kebutuhan agar bibir tidak semakin kering karena kandungan detergen atau mint yang tinggi.
Penting juga untuk tidak sering mengulum bibir karena saliva/ air liur mengandung enzim yang dapat mengurangi kelembaban bibir dan hal ini tentunya justru akan membuat bibir semakin kering dan menjadi rentan untuk timbulnya iritasi.
Kiat lain adalah menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit terhadap paparan sinar matahari. Tetapi meski memakai tabir surya, tetap dianjurkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari, terutama antara sekitar pukul 10-15 apabila memungkinkan. Pemilihan tabir surya sendiri dipengaruhi berbagai faktor diantaranya tipe kulit, lamanya terpapar sinar matahari, adanya penyakit tertentu serta jenis aktivitas yang dilakukan.
Berikutnya memakai pelembab kulit secara rutin sehabis mandi terutama untuk orang dengan kulit cenderung kering. Kulit yang kurang lembab dapat memicu rasa gatal yang kemudian bisa menimbulkan berbagai masalah baru seperti kemerahan yang meluas, mudah iritasi atau bahkan infeksi bakteri akibat garukan.
Bila hal ini terjadi maka bisa mengganggu jalannya ibadah puasa apalagi bila sampai memerlukan obat yang perlu dikonsumsi siang hari. Mencegah akan lebih baik daripada mengobati.
Demikian kiat menjaga kesehatan kulit selama berpuasa, semoga dengan ikhtiar maksimal ibadah bisa ditunaikan dengan lancar dan keberkahan serta hikmah bulan suci ramadhan didapatkan.