Hani Faradis, Sp. M – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
SUDAH pernah dengar tentang glaukoma belum? Walau banyak yang sudah dengar tapi mungkin belum mengerti sepenuhnya, karena masih banyak pertanyaan pertanyaan seperti ini.
“Kalau sudah terjadi glaukoma apa bisa mengembalikan penglihatan yang sudah berkurang atau hilang (sembuh dengan melihat kembali)?”
Mari kita bahas tentang glaukoma supaya lebih faham dan bisa mencegah supaya tidak sampai kehilangan penglihatan/kebutaan. Kita perhatikan dulu bagaimana kedudukan bola mata kita, sebagai berikut.
Kalau dilihat gambar mata ini, mata kita dihubungkan oleh syaraf mata/syaraf optik ke dalam pusat penglihatan yang ada di dalam otak. Jadi syaraf optik itu seperti kabel listrik yang menghubungkan dengan pusat listrik. Supaya mata bisa berfungsi dengan baik maka kondisi bola mata, syaraf mata dan otak/pusat penglihatan harus baik, kalau ada salah satu yang rusak akan mempengaruhi fungsi penglihatan.
Glaukoma itu kelainan di mana terjadi kerusakan saraf mata yang ditandai dengan penyempitan lapang pandang dan peningkatan tekanan bola mata merupakan sebagai faktor risiko yang utama.
Kerusakan syaraf mata inilah yang menyebabkan kebutaan. apa langsung bisa tiba tiba buta? Sebenarnya perjalanan terjadi kebutaan itu perlahan lahan dan tidak disadari dan kebutaan yang dialami bukan langsung penglihatan sentral atau penglihatan lurus ke depan yang bisa segera diketahui.
Tapi didahului dengan kehilangan penglihatan samping/di seputar kita (penyempitan lapang pandang), sehingga keluhan awal yang dirasakan pasien sering saat berjalan menabrak nabrak. Inilah yang menyebabkan glaukoma dikenal sebagai pencuri penglihatan. Dan apabila tidak segera dideteksi menjadi buta total yang bersifat permanen.
Sebagai faktor utama memicu semua ini adalah peningkatan tekanan bola mata (tensi mata). Ternyata tensi bukan hanya pada badan saja juga pada mata dan tensi mata pun, harus terkontrol dengan baik, karena dengan tensi mata normal bagian bagian mata akan terjaga bentuk dengan baik yang akan mempengaruhi fungsi penglihatan menjadi baik, tensi mata normal dibawah 20 mm Hg .
Banyak pasien yang tidak menyadari bahaya dari penyakit ini, sehingga banyak yang datang dalam keadaan buta, padahal penyakit ini bisa dicegah (preventable) namun tidak bisa dikembalikan butanya (irrevesible) karena belum ditemukan obat yang bisa mengembalikan syaraf yang mati.
Glaukoma secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu, Glaukoma Primer dan Glaukoma Sekunder. Glaukoma Primer yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor umur, riwayat keluarga (keturunan) dan biasanya bersifat kronis (perlahan ).
Sementara Glaukoma sekunder disebabkan oleh trauma, obat, peradangan bola mata, katarak hipermatur (katarak yang terlambat), dan penyakit sistemik, seperti kencing manis dan darah tinggi.
Bagaimana supaya waspada terhadap glaukoma ini, tentu dengan pemeriksaan mata rutin terlebih pada orang yang ber risiko, seperti ada keturunan glaukoma, ada penyakit kencing manis dan darah tinggi. Pemeriksaan yang dilakukan seperti pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan tekanan bola mata (tensi mata), pemeriksaan syaraf mata dan pemeriksaan lapang pandang.
Bagaimana bila sudah mengalami glaukoma?
- Harus rutin dilakukan pemeriksaan, tajam penglihatan, tensi mata dan lapang pandang sesuai dengan perintah dokter.
- Meneteskan obat mata atau minum obat yang sudah diresepkan dokter dengan disiplin.
- Mengikuti saran dokter bila di sarankan operasi, karena operasi dilakukan bila dengan obat obatan tensi mata tetap belum memenuhi target pengobatan.
- Bila ada penyakit penyakit lain seperti kencing manis dan darah tinggi harus terkontrol dengan baik.
Pengobatan Glaukoma dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), oleh karenanya masyarakat dapat melakukan deteksi dini dan pengecekan ke fasilitas kesehatan yang memiliki poli klinik mata.
Pemeriksaan mata yang sederhana sendiri bagaimana tajam penglihatanya, bagaimana tekanan bola matanya, bagaimana syaraf matanya dan, bagaimana lapang pandangnya.
Semoga penjelasan tentang glaukoma ini bisa membuat kita semua waspada terhadap glaukoma, mendeteksi dini, mengobati dengan rutin sehingga bisa mencegah kebutaan yangpermanen. (***)