Mahasiswa Unusa Jadi Duta Kesehatan Anak dan Remaja Jatim 2023, Inilah Sosoknya!

Duta Kesehatan Jawa Timur

Surabaya – Evi Tasya Azaroh merupakan sosok perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai Duta kesehatan Anak dan remaja Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Dirinya menyisihkan puluhan peserta yang mewakili kabupaten kota di Jawa Timur. Perempuan yang saat ini menempuh kuliah di Program Studi (Prodi) S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mewakili kota Surabaya untuk mengikuti pemilihan Duta Kesehatan Provinsi Jatim.

“Alhamdulillah, saya dinobatkan sebagai juara dalam kategori Duta Kesehatan Anak dan Remaja Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Ini semua karena ilmu dan pengalaman di Unusa, khususnya sebagai mahasiswa Kebidanan,” ungkapnya, Kamis (2/3).

Capaian prestasi ini berawal dari semangat yang ada dalam dirinya, terlebih Evi merupakan mahasiswa Kebidanan yang mengeluti bidang kesehatan. Perempuan kelahiran 23 Agustus 2003 ini ingin menjadi generasi muda yang berdampak kepada masyarakat terutama remaja dan anak di Provinsi Jawa Timur.

“Jauh sebelum itu, saya sudah memiliki sebuah progam kesehatan yang telah saya jalankan sejak tahun 2022, yakni yang bernama “Temanku”, Program tersebut terdiri dari 3 jenis, yakni temanku berkunjung, temanku bebas bercerita, dan temanku vidu (vidio edukasi). Salah satu kegiatan tersebut yaitu melakukan sosialisasi di MI Raden Patah Cupak Ngusikan Kabupaten Jombang tentang Pendidikan Seksual Untuk Mengantisipasi Terjadinya Perilaku Kekerasan Seksual Kepada Anak,” ungkapnya.

Perempuan yang pernah lolos program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) 2022 Kemendikbudristek dengan Produk JAKETIN (Jaket Oksitoxin) ini memiliki tujuan setelah dirinya dinobatkan sebagai Duta Kesehatan Anak dan Remaja Provinsi Jawa Timur tahun 2023, yaitu menjadi Agent Of Health Change dan dapat merepresentasikan Jawa Timur dalam menjalankan advokasi atau program kerja dalam bidang kesehatan.

“Saya ingin memberikan penyuluhan tentang isu kesehatan terkini yang ada di Indonesia. Bekerjasama dan berkolaborasi dengan keluarga besar Duta Kesehatan Jawa Timur untuk dapat menurunkan kasus masalah kesehatan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, saya ingin memotivasi dengan mengimplementasikan budaya hidup sehat,” ungkapnya.

Putri dari Pasangan bapak Sunarto dan ibu Mukti ini mengungkapkan, bahwa orang tuanya selalu mendukung potensi yang dimiliki oleh anaknya. Orang tuanya yang telah menemaninya selama proses tahap seleksi, hingga pada malam penganugerahan, dan mendapatkan amanah untuk menjadi Duta Kesehatan Anak dan Remaja Provinsi Jawa Timur Tahun 2023.

“Kedua orang tua saya sangat luar biasa mendukung semua impian dan cita-cita saya, meskipun bapak bekerja sebagai penjual buah di pasar dan ibu jualan makanan warung makan. Mereka telah berjuang dan menyemangati saya sampai posisi saat ini,” ungkapnya.

Evi mengungkapkan, bahwa tantangan dalam mengikuti seleksi ini adalah para peserta yang sangat luar biasa hebatnya, tetapi hal tersebut tidak membuat semangatnya menurun, justru membuatnya termotivasi agar bisa terus belajar dan tampil yang lebih baik lagi.

“Para peserta memiliki keterampilan dan prestasi yang luar biasa, terlebih kemampuan public speaking yang mumpuni. Namun, melihat itu semua, membuat saya tetap semangat dan tidak mematahkan impiannya menjadi seorang juara,” tuturnya.

Perempuan yang pernah menerima Pendanaan Hibah Program Kewirausahaan Mahasiswa (PMW) Unusa ini mengungkapkan, bahwa langkahnya untuk memanage waktu, yakni dengan membuat skala prioritas terhadap kegiatan yang akan dia lakukan. Kemudian dia mengidentifikasi terlebih dahulu kegiatan mana yang memiliki skala prioritas yang lebih tinggi, dibandingkan kegiatan yang memiliki skala prioritas lebih rendah.

Melalui skala prioritas tersebut saya akan dapat menentukan kegiatan mana, yang akan saya dahulukan, dan kegiatan mana yang akan saya lakukan setelahnya. Saya percaya bahwa sampai detik ini, yang telah saya jalankan, saya dapat memanage waktu dengan baik, dan terbukti kegiatan perkuliahan saya tidak merasa terbebani dengan kegiatan-kegiatan sosial yang telah saya lakukan,” ungkapnya. (Humas Unusa)