Surabaya – Salah satu jurusan kuliah yang banyak peminatnya adalah Akuntansi. Kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan Akuntansi selalu banyak. Namun lulusan Akuntansi juga dituntut memiliki kemampuan sebagai seorang akuntan profesional. Agar mendapatkan pengakuan secara sah sebagai ahli Akuntansi, salah satunya dengan mengikuti program sertifikasi.
“Sertifikasi bagi seorang ahli Akuntansi sangat penting apalagi sekarang Kementerian Tenaga Kerja mewajibkan lulusan sarjana tidak hanya memiliki ijazah dan transkrip nilai, tapi juga harus dibekali sertifikasi kompetensi,” ujar Endah Tri Wahyuningtyas, Ketua Program Studi S1 Akuntansi Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa) (27/2).
“Nah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unusa bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menerbitkan sertifikasi kompetensi Akutansi Ahli. Itu untuk bekal bagi mahasiswa agar dapat terjun di dunia industri,” sambungnya.
Lebih lanjut Endah menuturkan jika uji kompetensi tersebut dilaksanakan pada saat semester V.
“Semester V ke atas itu sudah bisa (ikut uji kompetensi). Sehingga di Unusa mayoritas mahasiswa (prodi Akuntansi) sudah mengantongi minimal dua sertifikasi, yakni sertifikasi teknisi Akuntansi Ahli dan sertifikasi Ahli Akuntansi Syariah,” jelasnya.
Bagi mahasiswa prodi Akuntansi yang sudah menginjak semester V, Endah menyarankan untuk terlebih dahulu mengikuti sertifikasi Ahli Akuntansi Syariah mengingat mata kuliah ini telah diberikan sebelum. Kemudian di tahun berikutnya atau semester VII mahasiswa dapat mengikuti sertifikasi Akuntansi Ahli karena mata kuliah Akuntansi yang diperoleh sudah lengkap.
Untuk dapat mengikuti sertifikasi tersebut setiap mahasiswa wajib memenuhi beberapa persyaratan, yakni surat keterangan lulus mata kuliah.
Uji kompetensi ini digelar LSP Unusa sendiri. Di mana asesornya juga berasal dari Unusa yang sudah lulus uji kompetensi dari BNSP.
Dikatakan Endah, dalam uji kompetensi ini, mahasiswa harus menempuh tiga tahapan ujian. Yakni ujian tulis, ujian praktik, dan ujian wawancara.
Untuk ujian tulis berupa pilihan ganda. Ujian praktik misalnya membuat laporan keuangan, perpajakan, auditing dan sebagainya. Sedangkan untuk ujian wawancara terkait dengan bagaimana jika menjadi akuntansi publik, sikapnya, attitudenya dan sebagainya.
Diharapkan mahasiswa Akuntansi yang mengikuti uji kompetensi ketika lulus kuliah bisa langsung mengantongi sertifikat keahlian di samping ijazah resminya. (***)