Surabaya – Ada pengalaman menarik dalam menjalankan tugas praktek yang dialami oleh salah satu wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang telah dikukuhkan pada prosesi wisuda, Selasa (14/2). Dia adalah Nisa Wahyu Dika Mala Sari, salah satu mahasiswa lulusan Profesi Ners yang berhasil mendapatkan IPK 4.00.
Dalam praktek magang yang harus dijalani sebagai mahasiswa Profesi Ners, Nisa mendapatkan kesempatan magang di beberapa rumah sakit yang berbeda. Beberapa rumah sakit itu diantaranya Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, RSI Jemursari, RS Wiyung Sejahtera, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Puskesmas Jagir, dan Griya Werdha Jambangan. Dia juga berkesempatan praktek di ruang yang berbeda, rawat inap dan poli.
“Saya mendapatkan kesempatan magang di berbagai rumah sakit dan ruang yang berbeda. Hal itu sebenarnya sudah cukup menarik bagi saya untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang berbeda. Namun, ada satu cerita menarik yang berbeda yaitu ketika praktek di RSJ Menur,” ucapnya.
Diawal penempatan, di Ruang Hemodialisa RSJ Menur, Nisa menceritakan rasa bingung dan takutnya untuk berinteraksi dengan pasien gangguan jiwa (ODGJ). Namun hal tersebut ia hadapi dengan tenang agar dapat beradaptasi dan menempatkan diri dengan baik.
“Ketika berkenalan dengan pasien, pun respon mereka berbeda-beda, ada yang hanya tersenyum, ada yang menanggapi saya dengan biasa dan normal, ada yang ketawa bahkan nyanyi terus tidak fokus menanggapi,” ucapnya.
Diakui Nisa perkenalan awal dengan pasien di RSJ Menur tidak seseram yang dibayangkan, ia justru sangat senang dengan interaksi yang dilakukannya tersebut. “Mereka (para pasien) umumnya hanyalah manusia biasa yang bisa merasakan sakit dan membutuhkan pertolongan kita, jadi tidak perlu membeda-bedakan,” tuturnya.
Ditengah kegiatannya melaksanakan praktek (magang), Nisa juga sempat mengikuti lomba dan mendapatkan juara. Lomba yang diikuti yakni ‘Tatalaksana Kegawatdaruratan Pre Hospital’ yang diselenggarakan oleh Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Jawa Timur yang bertempat di Universitas Airlangga. Pada dua bidang yang ditawarkan dalam lomba, yakni Kategori Kegawatan Jantung dan Kategori Trauma, Nisa memilih Kategori Trauma.
Selain itu, Nisa ditunjuk sebagai ketua tim dalam perlombaan. Dan dengan persiapan 10 hari, ia bersama timnya berhasil mendapatkan juara harapan 1 dan membawa pulang piala.
“Awalnya saya sedikit minder dalam perlombaan ini karena diikuti oleh banyak universitas di Indonesia dan persiapan latihannya juga hanya 10 hari yang harus dibagi waktunya dengan praktek profesi, tapi alhamdulillah saya dan tim bisa bawa pulang piala untuk Unusa,” ucapnya. (Humas Unusa)