Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mewisuda 227 mahasiswanya untuk kedua kalinya pada tahun akademik 2022-2023. Kali ini sebagian wisudawan adalah mahasiswa yang mengambil program profesi. Karena itu kegiatan wisuda juga dirangkai dengan kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah yang bertempat di Dyandra Convention Center, pada Selasa (14/2).
Dari jumlah 227 wisudawan sebanyak 220 yang mengikuti upacara wisuda sekaligus pelantikan. Mereka berasal dari Prodi Profesi Ners, Profesi Bidan, D4 Analis Kesehatan, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan.
Tentu berbeda acara wisuda dengan pelantikan. Acara wisuda dikukuhkan oleh Rektor, sedang acara pelantikan dilakukan oleh asosiasi profesi dengan acara pengambilan sumpah didampingi oleh rohaniawan.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie., M.Eng mengatakan, sejak diberlakukannya kebijakan exit exam pada tahun 2021, terutama pada prodi kesehatan, maka mahasiswa baru bisa ikut atau boleh diwisuda manakala yang bersangkutan sudah dinyatakan lulus ujian kompetensi. “Persoalannya jadwal wisuda yang telah ditetapkan kampus tidak sama dengan jadwal ujian dan pengumuman hasil uji kompetensi, sehingga pada periode kali ini jumlah wisudawannya lebih sedikit ketimbang periode sebelumnya,” katanya.
Dikatakannya, bagi prodi kesehatan, salah satu tantangan terbesar dalam mengelola pendidikan tinggi adalah kegiatan Ujian Kompetensi (UKOM) sebagai exit exam. Mahasiswa program vokasi maupun profesi dari prodi kesehatan harus dinyatakan lulus Ujian Kompetensi, sebelum bisa memperoleh ijazah.
“Ujian kompetensi sebagai exit exam ini baru dilaksanakan pada tahun 2021, yang sebelumnya itu dengan UKOM dimana nilainya murni berdasarkan nilai batas lulusanya saja. Tapi berbeda dengan sekarang, nilainya penggabungan antara nilai Indeks Prestasi Kumulatif 60% dan nilai Uji Kompetensi 40%,” katanya.
Direktur Akademik, Kemahasiswaan dan Perpustakaan, Dr Umdatus Soleha menambahkan, kebijakan exit exam telah mengubah sistem pembelajaran bagi mahasiswa prodi kesehatan, yang tidak hanya dituntut lulus pada mata kuliah yang ditempuhnya tapi juga mereka harus lulus ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh asosiasi profesinya.
“Mahasiswa baru bisa ikut atau boleh diwisuda manakala yang bersangkutan sudah dinyatakan lulus ujian kompetensi, jadi buka hanya lulus mata kuliah dan tugas akhir saja. Itu sebabnya selain wisuda oleh rector mereka juga dilantik sekaligus diambil sumpahnya,” katanya.
Dalam wisuda kali ini, dua mahasiswa dinyatakan sebagai wisudawan terbaik, masing-masing atas nama Nisa Wahyu Dika Mila Sari dari Profesi Ners dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan Ayu Slatim Maifanda dari Prodi D4 Analis Kesehatan dengan IPK 3,94. (***)