Surabaya – Kasus terpotongnya jari bayi perempuan inisial AR berusia 8 bulan oleh oknum perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang inisial DN, cukup menghebohkan publik. Profesi sebagai perawat tidaklah mudah. Karena yang dihadapi adalah orang sakit serta keluarga pasien yang terus khawatir dan bingung.
Perawat juga kerap dihadapkan dengan berbagai persoalan, termasuk menangani keluarga pasien yang komplain.
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa, Khamida., S.Kep., Ns., M.Kep, menuturkan komunikasi dengan keluarga pasien menjadi poin penting bagi perawat agar tak mendapat komplain.
“Komunikasi yang baik (dengan keluarga pasien). Karena biasanya miskomunikasi yang menyebabkan komplain (dari keluarga pasien),” jelas Khamida kepada Basra, (7/2).
Menurut Khamida, menangani pasien yang sedang dalam keadaan sakit itu tidak mudah. Perawat harus sabar menunggu situasi reda, barulah bisa memberi penjelasan dan langkah yang diambil selanjutnya kepada pasien dan keluarganya.
“Masyarakat saat ini sudah semakin kritis. Sehingga perawat harus selalu update ilmu dan ketrampilannya, termasuk komunikasi,” tegasnya.
Selain membangun komunikasi yang baik dengan keluarga pasien, perawat saat ini juga harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kondisi yang ada. “Itu ya yang menjadi tantangan profesi perawat saat ini di Indonesia,” tukasnya.