Surabaya – Pergelaran resepsi 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) telah usai, berbagai kegiatan dihelat dalam rangka 100 tahun NU tersebut dan berjalan dengan lancar, tidak terkecuali sampah pun yang ditinggalkan oleh peserta juga ikut dibersihkan.
Salah satu sosok yang berperan dalam menjaga kebersihan pasca kegiatan resepsi 1 abad NU tersebut, yakni Pasukan Semut Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Mereka berjumlah 1500 orang dan bertugas untuk membersihkan sampah di sepanjang jalan Pahlawan dan jalan Ponti Sidoarjo. Karena jalan tersebut merupakan jalan utama menuju Gelanggang Olahraga (GOR) Sidoarjo.
Pada saat malam resepsi 1 abad NU, terjadi hujan deras, sehingga mengakibatkan semua jenis sampah menjadi sampah basah semuanya. Namun, tekad dan semangat para Pasukan Semut tidak menurun. Mereka sangat antusias dalam menjalankan misi sosial untuk membersihkan kembali lokasi acara 100 tahun NU tersebut.
Nur Lailatul Ainiya, merupakan salah satu mahasiswa yang ikut dalam Pasukan Semut Unusa, dirinya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Angkatan 2019 yang tergabung dalam pleton 40 Pasukan Semut Unusa.
“Saya sangat bersyukur bisa tergabung dalam Pasukan Semut Unusa. Karena misi ini merupakan misi sosial dan sangat berarti dalam terwujudnya kebersihan lingkungan. Di dalam Program Studi (Prodi) Kesmas Unusa juga terdapat mata kuliah Kesehatan Lingkungan (Kesling), sehingga kegiatan Pasukan Semut ini juga sebagai implementasi mata kuliah Kesling,” ungkapnya saat terjun dalam proses pengambilan sampah acara 1 abad NU, Selasa (7/2).
Perempuan asal Sidoarjo ini menambahkan, upaya yang dilakukan Pasukan Semut Unusa ini salah satunya untuk menjaga lingkungan tetap sehat, karena kualitas kesehatan berawal dari kesehatan lingkungannya yang ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan. Selaras dengan misi Pasukan Semut Unusa, di Prodi Kesmas menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sigap meminimalisir dan menangani adanya bahaya baru dari lingkungan dengan berbagai cara seperti memaksimalkan pengaturan segala sudut sumber lingkungan.
“Beberapa hal yang akan kami terima dalam misi Pasukan Semut Unusa, di antaranya yaitu memahami adanya hubungan antara lingkungan hidup dengan masyarakatnya, khususnya pada sesuatu yang punya potensi berbahaya ataupun menimbulkan suatu efek kesehatan tersendiri. Terlebih lagi, masyarakat masih sering acuh tak acuh atas kelestarian dan kebersihan lingkungan yang akhirnya membuat berbagai dampak negatif,” ungkapnya.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan bahwa hari ini, saat malam resepsi 1 abad NU, Unusa mengerahkan 1500 Pasukan Semut untuk mengambil sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Pasukan Semut fokus di jalan Pahlawan dan jalan Ponti Sidoarjo yang merupakan titik lalu lintas peserta resepsi 1 abad NU. Medan di lapangan sangat sulit, karena hujan deras di lokasi 1 abad NU, namun hal ini dapat terselesaikan dengan maksimal, atas kerja sama dan kerja cerdas para Pasukan Semut Unusa.
“Pasukan Semut telah melaksanakan pekerjaan mengumpulkan sampah setelah acara puncak malam resepsi 1 abad NU. Alhamdullah, misi sosial ini, telah kami lakukan, harapannya lokasi malam resepsi 1 abad NU ini tetap bersih dari sampah,” ungkapnya.
Jazidie menambahkan, tujuan Pasukan Semut Unusa, selain untuk membersihkan lokasi satu abad NU, juga ini ingin memberikan kesadaran tentang arti merawat jagat dalam sektor lingkungan, karena hal ini sangat penting. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, semoga dapat ditiru oleh masyarakat, betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, kami mencoba mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat bumi,” ungkapnya. (Humas Unusa)