Surabaya – Dalam acara Nusa Creative Competition (NCC) Vol. 2 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unusa menampilkan media pembelajaran sekolah dasar melalui komik. Dimana hal ini sebagai salah satu tugas akhir dari mahasiswa yang menempuh mata kuliah media pembelajaran dan ICT yang ditempuh mahasiswa semester tiga.
Dekan FKIP Unusa, Dr. M. Thamrin Hidayat menjelaskan saat ini anak sekolah dasar lebih memahami pelajaran yang menggunakan media pembelajaran komik. Dengan gambar anak bisa lebih memahami pelajaran yang sedang dipelajari saat ini. “Jadi anak sekarang lebih suka dan tidak mudah bosan jika pembelajarannya melalui media gambar,” ungkapnya.
Dimana anak sekolah dasar ini suka pengetahuan yang kongkrit, sehingga mereka akan mudah memahami gambar dari pada naskah atau literatur tulis. “Dari ini, kita harus bisa menyesuaikan untuk media pembelajaran gambar melalui komik ini,” beber Thamrin.
Thamrin menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan media komik ini menjadi salah satu hal yang harus dikuasai oleh calon guru sekolah dasar. Dimana nantinya pembelajaran ini masuk dalam materi yang akan ditempuh mahasiswa di Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Sebelum itu, mahasiswa Unusa harus bisa menguasai dalam media pembelajaran komik ini,” ucapnya.
Salah satu mahasiswa PGSD, Marsya Rosyidah menjelaskan media komik ini dibuat oleh mahasiswa Unusa berdasarkan dengan pelajaran yang tengah dipelajari di sekolah dasar. Dengan sentuhan animasi dari komik membuat siswa lebih memahami pelajaran tersebut. “Seperti pelajaran toleransi, jadi siswa bisa memahami apa itu toleransi dan langkah apa yang dilakukan untuk.memahami arti toleransi yang memang mudah dipahami oleh media gambar,” ungkapnya.
Marsyah mengatakan dirinya mencari cerita yang mudah dipahami kedalam media pembelajaran komik. “Setelah menemukan jalan ceritanya saya dan tim mencari karakter yang sesuai dan terciptalah karakter ini yang dituangkan dalam komik,” ujarnya. (humas)