Surabaya – Unusa menerima langsung silaturahmi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kunjungan ini ditujukan untuk menjalankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang akan dilakukan di Kabupaten Pasuruan. Dalam kunjungan itu, dinas pendidikan dan kebudayaan kucurkan beasiswa untuk guru atau bunda paud di Pasuruan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan memberikan beasiswa kepada guru paud sebanyak 45 beasiswa. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesejahteraan kepada guru paud. “Beasiswa ini juga untuk mendorong guru paud untuk melanjutkan studinya sehingga dapat meningkatkan kompetensi dari guru paud yang ada di Pasuruan,” ucap Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Nursalim S.Pd., M.M. Jumat (27/1).
Menurut data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, ada sekitar 1500 guru paud dan 700 orang diantaranya merupakan guru yang belum menempuh pendidikan sarjana guru paud. Dengan kondisi ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2023 ini memberikan 45 beasiswa kepada guru atau bunda paud yang ingin melanjutkan sekolah sarjana PG paud.
Dengan beasiswa ini, nantinya guru PAUD akan menjalani perkuliahan RPL Pendidikan Guru paud yang ada di Unusa. “Karena memang ada beberapa guru yang mengajar di paud sudah sarjana tapi belum sarjana guru paud, dengan beasiswa ini guru paud yang dimiliki Pasuruan memiliki kompetensi yang memadai,” ucap Nursalim.
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng. menerima dengan senang hati jika ada dinas dari daerah mana pun yang ingin mengembangkan kemampuan guru yang dimiliki. “Dengan berbagai macam program yang dimiliki Unusa, kami membuka peluang dinas yang ingin mengembangkan kemampuan gurunya,” ungkapnya.
Dengan langkah yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Unusa mempersiapkan program RPL bagi guru atau bunda paud yang ada di Kabupaten Gresik. “Dimana program ini bisa direkognisi pembelajaran masa lampau yang ditempuh guru tersebut sehingga kuliahnya lebih dipersingkat,” ungkap Jazidie. (humas)