Surabaya – Global Engagement Nahdlatul ulama University of Surabaya (Genus) Unusa menggelar grand opening 2nd Brave Program yang digelar mulai tanggal 15 hingga 19 November 2022. Dalam acara ini diikuti 23 peserta dari empat negara Malaysia, Filipina Timor Leste dan Indonesia.
Dalam acara pembukaan 2nd Brave Program, Genus menggelar seminar dengan menghadirkan dua narasumber dr Karina Widowati MPN yang merupakan health spesialist Unicef country office Jakarta dan Arina Azmina binti Ahmad Zubir yang merupakan PhD Candidate Environmental Enginerring Universiti Malaysia Perlis.
Dalam acara itu, dr Karina menjelaskan pentingnya kesetaraan gender dalam hal peran dan tanggung jawab seseorang harus didasari pada minat, bakat, dan keinginan seseorang bukan pada jenis kelaminnya. Dimana saat ini hal ini yang kerap menjadikan banyak masyarakat yang masih memandang masalah gender.
“Jadi harus adanya kesetaraan gander yang pas, sehingga beberapa sektor pekerjaan bisa ditempati oleh beberapa orang yang tidak memandang lagi gendernya,” ungkapnya.
Sedangkan, Arina menjelaskan tidak hanya masalah gender, namun saat ini gen Z mulai melakukan langkahnunfuk mempromosikam kepedulian lingkungan mereka dengan beberapa cara seperti pedulinterhadap isu lingkungan, mengikuti program lingkungan hingga gabung seminar.
“Selain itu, Gen Z ini menggunakan media sosial mereka untuk membuat konten menarik tentang kepedulian lingkungan, sehingga bisa menarik Gen Z lainnya untuk menjaga lingkungan mereka,” bebernya.
Arina menambahkan banyak langkah yang dilakukan anak muda atau Gen Z untuk mengubah kebiasaan hidup yang berfokus pada green lifestyle dengan menyebarkan kepedulian ke teman-teman. “Langkah pertama bisa menggunakan transportasi publik hingga mencoba mengolah sampah rumah,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Global Engagement Nahdlatul ulama University of Surabaya (Genus) Wiwik Afridah, S.KM., M.Kes menjelaskan Brave! Program ini merupakan salah satu bentuk untuk memperkenalkan keunggulan Unusa ke dunia internasional. Melalui ajang ini, Unusa ingin dunia internasional mengetahui tentang program Unusa dari segala hal. “Untuk tahun ini kami fokus pada kesetaraan gender dan lingkungan. Karena kami melihat dua hal itu yang saat ini sangat penting dan menjadi isu internasiona juga,” jelas Wiwik. (humas)