Surabaya – Fakultas Kesehatan (Fkes) menggelar Visiting Profesor health faculty scientific update on healty research, dengan tiga narasumber Prof. Dr. Datin Sharida Fakurazi dari Universiti Putera Malaysia (UPM), Dr. Dini Setiarsih, S.P., M.Kes dan Devyana Dyah Wulandari, S.Si.,M.Si keduanya dosen Unusa. Acara yang digelar di Auditorium Unusa Kampus B Unusa Tower Ini digelar secara hybrid.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kesehatan Prof. S. P. Edijanto, Sp.PK (Konsultan) menjelaskan melalui acara ini, Unusa terlebih Fakultas Kesehatan ingin mengedepankan kejujuran dalam penelitian. Dimana kejujuran ini menjadi salah satu yang harus dikedepankan saat melakukan penelitian.
“Karena dengan mengedepankan kejujuran membuat penelitian tersebut bisa dipertanggung jawabkan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, hal sebaliknya jika penelitian itu tidak jujur tidak akan bisa dipercaya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Edi mengatakan banyak penelitian itu menggunakan manipulasi data yang membuat penelitian itu tidak falit. “Banyak sekali, tidak hanya tingkat mahasiswa namun banyak penelitian dari S3 yang melakukan hal itu (manipulasi data.red),” bebernya.
Sedangkan, Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan PhD mengapresiasi yang dilakukan Fakultas Kesehatan yang membuat acara ini. Dimana Universitas nanti akan mempersiapkan laboratorium khusus untuk penelitian dosen Unusa. “Kami mendukung sekali penelitian yang dilakukan Dosen Unusa, sehingga kami akan mempersiapkan laboratorium sendiri untuk laboratorium sendiri untuk penelitian,” ungkapnya.
Sedangkan, salah satu narasumber, Devyana menjelaskan banyak penelitian kita bisa membantu masyarakat. Salah satu penelitian yang dilakukan dimana madu murni dengan madu vermintasi lebih baik madu vermentasi.
“Dimana antidioksidan dalam madu vermentasi bawang tunggal lebih baik dibandingkan madu murni, ini yang membuat saya akan mematenkan penelitian ini kedepannya untuk bisa membantu masyarakat,” ucapnya.
Devyana menjelaskan kedepannya untuk melakukan penelitian harus mempersiapkan pohon penelitian. Dimana pohon penelitian ini untuk membantu dosen maupun mahasiswa dalam penelitian. “Hal ini yang kurang, sehingga penerapan pohon penelitian ini membantu mahasiswa agar lulus tepat waktu,” ucapnya.
Prof Sharida menjelaskan saat ini penelitian dibidang toksikologi yang komprehensif atau mengarah ke kesehatan. “Sehingga penelitian ini lebih mendalam dan cenderung mengerah pada kesehatan,” ucapnya.
Sedangkan Dini menjelaskan riset terkini dibidang gizi molekuler yang didasarkan pada pendekatan gizi secara personal. “Sehingga kedepannya dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat untuk mahasiswa, dosen, prodi, fakultas kesehatan dan Universitas,” ungkapnya. (humas)