1.810 Mahasiswa Unusa Dikukuhkan

Diisi Kuliah Umum Konsul Jenderal Jepang di Surabaya

Sebanyak 1.810 mahasiswa baru dari 20 Program Studi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun pelajaran 2022-2023 dikukuhkan, Senin (12/9). Acara pengukuhan digelar dalam sidang senat terbuka dan diisi kuliah perdana oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi.
Konsul Jenderal Jepang yang fasih berbahasa Indonesia ini menyampaikan makalah berjudul “Recovery Ekonomi Bidang Pendidikan dan Kesehatan Pasca Pandemi Covid”.
Dalam sambutan pengukuhannya, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie mengatakan, karena pandemi, selama dua tahun pengukuhan dan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) dilakukan secara online, tahun ini dilakukan secara hybrid. Ada yang online dan ada yang offline. Tetapi sebagian besar perkuliahan untuk tahun ajaran baru ini dilakukan secara offline. Untuk ini, Unusa telah mempersiapkan segala sesuatunya secara baik, katanya.
Meski begitu, kata Rektor menambahkan, karena sejak tahun 2017 Unusa telah membekali para mahasiswanya dengan perangkat tablet pembelajaran yang diberi nama e-sorogan, maka kegiatan perkuliahan selama dua tahun lalu, selama pandemi, tidak menemui kendala ang berarti, termasuk praktikum mahasiswa yang kini dikembangkan dengan virtual reality.
Kami bersyukur dengan pengelaman mengembangkan pratikum berbasis virtual reality kini Unusa bersama-sama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Pemerintah Amerika Serikat, dipercaya untuk mengembangkan pembelajaran STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art dan Matematic) dengan teknologi virtual reality untuk SMA se-Indonesia, katanya.
Rektor perlu mengungkapkan perkembangan terkini tersebut di depan mahasiswa baru, tidak lain untuk memotivasi mahasiswa baru, bahwa Unusa bukanlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang biasa-biasa saja, tapi PTS yang luar biasa. Dalam bidang akademik pada tahun ke-9 ini Unusa telah mencatatakan diri di peringkat pertama dalam capaian publikasi jurnal-jurnal terindeks Scopus di antara perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama se-Indonesia, katanya.
Karena itu Rektor berpesan untuk bisa membawa nama baik Unusa lebih bagus lagi. Caranya? Belajar dan ikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pimpinan perguruan tinggi, dekan atau pimpinan program studi. Tapi jangan lupa pula untuk aktif membangun jejaring dan mengikuti berbagai unit kegiatan kemahasiswaaan yang ada. Sebagai upaya untuk menyiapkan generasi rahmatan lil alamin, Unusa tidak hanya menuntut nilai akademik yang bagus tetapi juga berkegiatan yang positif. Karena itu kami memperkenalkan satuan kredit prestasi (SKP), katanya.
Secara terpisah Wakil Rektor Satu Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Kacung Marijan., Ph.D mengatakan, jumlah 1.810 mahasiswa baru yang dikukuhkan tersebar pada di lima fakultas meliputi mahasiswa regular, berbeasiswa, RPL, dan program profesi. Kami akan terus meningkatkan kualitas melalui upaya mencapai akreditasi unggul untuk program studi- program studi yang ada, juga institusinya, dalam waktu tidak lama lagi. Karena menurut kami saat ini waktunya untuk bersaing memberikan yang terbaik kepada mahasiswa, apaladi sudah ada perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia. Tanpa kualitas yang baik, maka kita akan ditinggalkan, katanya.
Sebagai catatan, dari 1.810 mahasiswa sebelas mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa non muslim. Mereka tersebari di Program Studi Analis Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Sistem Informasi, Profesi Ners, Kebidanan dan Program Studi Keperawatan. Terkait asal Mahasiswa, daerah terjauh di Timur berasal dari Papua dan di Barat dari Riau. (Humas)