Surabaya – Sebanyak 42 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil lolos dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2022 yang merupakan program dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Direktorat Pendidikan Tinggi. Ke-42 mahasiswa ini akan menjalani perkuliahan di perguruan tinggi (PT) yang ada diluar Pulau Jawa.
Dalam acara yang digelar di Cafe Fastron Lantai 3 Unusa Tower Kampus B mereka menerima pembekalan menjelang pemberangkatan ke berbagai PT. Mereka akan menjalani perkuliahan secara offline. “Ini sangat bagus, jadi mahasiswa Unusa bisa menjalani pengalaman untuk hidup di kampus dan tempat yang memang baru, sehingga ini menjadi bekal yang paling penting untuk masa depan mereka,” ungkap Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan PhD, Senin (8/7).
Kacung Marijan menjelaskan dengan adanya pertukaran mahasiswa secara offline, mahasiswa bisa merasakan tidak hanya teori, namun juga merasakan langsung belajar di luar Jawa selama enam bulan atau satu semester. “Saya kira mereka bisa memanfaatkan peluang sebaik baiknya,” terangnya.
Direktur Akademik Kemahasiswaan dan Perpustakaan Unusa, Umdatus Soleha, S.ST., M.Kes menjelaskan, nantinya KE-42 mahasiswa akan menjalani perkuliahan di 16 perguruan tinggi yang ada diberbagai daerah. “Beberapa daerah itu antara lain Aceh, Batam, Bali, Sulawesi Selatan, Kupang, dan beberapa daerah lainnya. Mereka akan menjalani perkuliahan di perguruan tinggi tersebut selama enam bulan penuh, sehingga nantinya mahasiswa akan menempuh 20 Sistem Kredit Semester (SKS),” ucapnya.
Unusa akan melakukan ekuivelensi mata kuliah yang mereka ambil di perguruan tinggi dimana meraka kuliah dengan SKS yang akan ditempuh selama menjalani program PMM.
Koordinator Perguruan Tinggi, Endah Tri Wahyuningtyas, SE., M.A. menjelaskan nantinya mahasiswa mendapatkan pembekalan sebelum berangkat. Sedangkan kami juga sudah berkordinasi dengan PT tempat mahasiswa menjalani PMM. “Selama program berlangsung kami terus koordinasi untuk memantau mahasiswa kami di sana,” ucapnya.
Salah satu mahasiswa Peserta PMM, Alfiyah Indah Yanti tidak sabar untuk menjalani perkuliah di perguruan tinggi lainnya. Dirinya diterima di Institut Kesehatan Helvita, Medan untuk menjalani perkuliahan selama enam bulan. “Yang pasti sudah tidak sabar karena memang saya ingin mencari jaringan dan teman baru di daerah lainnya, apa lagi saya belum pernah ke Medan, jadi itu membuat saya semangat,” ungkapnya. (humas)