Kontrol Gula Darah dengan Terapi Mindfulness

Surabaya – Dua dosen Prodi S1 Keperawatan masing-masing Riska Rohmawati, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep dan Arif Helmi Setiawan, S.Kep.,Ns.,M,Kep memberikan pelatihan spiritual mindfulness kepada Perawat Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) Desa Abar-abir, di Kec. Bungah, Kab. Gresik, sebagai upaya untuk mengkontrol gula darah bagi penderita diabetes militus (DM).
Mindfulness adalah salah satu jenis meditasi yang dapat melatih seseorang untuk fokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan serta menerimanya secara terbuka. Manfaat meditasi mindfulness tidak hanya sebatas kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Riska menjelaskan apa yang dilakukannya itu sebagai upaya kontrol rutin bagi penderita DM agar penderita bisa ikhlas terhadap apa yang diderita, sehingga lebih dekat dengan Sang Pencipta. “Kami melakukan pendekatan spiritual untuk mengkontrol gula darah,” ungkapnya.
Melalui cara ini penderita DM dibawa untuk menerima atau berdamai dengan keadaan yang terjadi pada dirinya. “Cara ini dapat mengurangi kecemasan yang berdampak pada menurunya kadar gula darah dalam tubuh,” ungkap Riska.
Riska menjelaskan, ia memilih Desa Abar-Abir lantaran banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, wilayah yang religius menjadi pilihan agar pelatihan spiritual mindfulness bisa berjalan dengan baik. “Lingkungan yang religius dapat menjadikan pelatihan berjalan baik dan hasil optimal,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan ini, disambut baik oleh warga Desa Abir-abar serta perawat dari Puskesmas dan Ponkesdes, karena metode ini baru diketahui oleh perawat puskesmas desa. Diharapkan dengan metode ini masyarakat Desa Abar-Abir bisa lebih sehat dan terhindar dari diabet militus.
Salah saru warga Desa Abir-abar, Suminah menjelaskan pelatihan yang dilakukan dosen Unusa bisa menjaga kesehatan mereka agar terhindar dari penyakit diabetes militus. “Pelatihan ini juga mengajak masyarakat untuk bersabar dan lebih ikhlas, sehingga masyarakat sudah tidak berpikir lagi tentang kesehatan mereka,” ungkapnya. (sar humas)