Surabaya – Empat mahasiswa dari Fakultas Kesehatan (F.Kes) Unusa membuat Hi Best (Hijab Fresh Aromatik) dengan bahan aromatik seperti daun suruh dan batang serai yang dipadatkan untuk dimasukkan kedalam kantung yang sudah disiapkan.
Empat mahasiswa ini masing-masing Iqbal Firdaus, Adelina Pratiwi keduanya mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat dan Meliyani Syafiri dan Aisyah Aini, mahasiswa Prodi S1 Gizi. Ide membuat hijab aromatik ini dinyatakan lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Salah satu anggota tim, Adelina Pratiwi menceritakan, sebelumnya ia dan dua rekannya suka menggunakan hijab dengan bahan yang tebal, akibatnya membuat gerah dan berkeringat hingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Atas kejadian itu, ia mengajak salah satu mahasiswa cowok, Iqbal Firdaus, meneliti dan mencari solusi agar hijab yang ia kenakan tidak bau serta nyaman digunakan.
“Kami mencoba meneliti ke berbagai pasar untuk mencari bahan kerudung yang nyaman saat dikenakan dan tidak menimbulkan bau tak sedap, tapi tidak ada. Akhirnya saya terpikir untuk membuat hijab itu sendiri,” jelasnya, Kamis (19/8).
Sebelum memutuskan membuat hijab aromatik, keempatnya sempat mengirimkan kuesioner kepada mahasiswa Unusa lainnya. “Kebanyakan dari mereka ingin hijab yang ringan dan tidak bau apek,” ungkap Adelina.
Dari keinginan yang ia peroleh melalui kuesioner itulah mereka kemudian mencari bahan kain yang cenderung ringan serta dingin saat digunakan dan menambahkan melalui modifikasi dengan kantong kain berisi aromatik pada bagian dalam dagu. “Yang terpenting kainnya ini tidak terawang sehingga kelihatan rambutnya,” ucapnya.
Dengan menggunakan bahan yang ringan dan hanya satu lapis serta ditambah kantong aromatik dibagian dalam dagu membuat Hi Best nyaman saat dikenakan. “Aromatik ini menyebabkan kenyamanan dan tidak gerah saat digunakan sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap. Yang muncul justru bau aromatik yang segar dan wangi,” ungkapnya.
Hi Best memiliki kantong kecil tempat aromatik yang diletakkan tepat di bawah dagu. “Aromatiknya kami padatkan dan dimasukkan kedalam kantong kecil di bawah dagu untuk pewanginya,” ungkap Adelina.
Dengan menggunakan aromatik, kata Adelina menjelaskan, hijabnya jadi lebih harum. “Jika di jalan kita bisa mencium wangi dari aromatik dari balik kerudung,” ucapnya.
Keempat mahasiswa ini membandrol karyanya seharga Rp 55 ribu tiap kerudung. Selain itu mendapat dua blok aromatik didalam kantong kecil.
Kini produknya bisa dibeli melalui aplikasi Shoppe dengan cara ketik Hi Best Indonesia atau melalui intagram dengan @hi.besthijab. “Saat ini sudah terjual sekitar 10 hijab dan respon masyarakat suka, karena ada aromatiknya. Jika aromatiknya habis kami juga menyediakan refeilnya,” ucapnya. (sar humas)