Surabaya – Tim pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengedukasi kebiasaan 3M (Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan Dengan Sabun) kepada ibu yang ada di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya.
Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga dosen Wesiana, Firdaus dan Rahmadaniar. Selain itu, pengabdian masyarakat ini dibantu oleh lima mahasiswa Keperawatan program transfer yang sudah bekerja di RS Mitra Keluarga Kenjeran.
Edukasi ini diberikan pada ibu agar menerapkan pola hidup sehat pada seluruh anggota keluarganya terutama dalam menerapkan 3M di rumah.
Ketua tim pengabdian masyarakat (pengmas) Unusa, Wesiana mengatakan virus corona memang menjadi tantangan tersendiri bagi para dosen keperawatan. Di mana para dosen harus terlibat aktif dalam upaya pencegahan agar virus ini tidak terus menularkan dari satu orang ke orang lainnya.
“Edukasi paling efektif yang kami rasa, pada pengunjung rumah sakit. Kami pilih RS Mitra Keluarga karena ada mahasiswa transfer kami yang sudah bekerja di sana,” ujar Wesi, Senin (11/1).
Dengan memperhatikan protokol kesehatan, para dosen dan mahasiswa mendatangi satu persatu para ibu yang sedang berobat atau sedang membawa anggota keluarganya berobat untuk dijelaskan tentang bahaya virus corona dan bagaimana cara mencegah agar tidak tertular.
Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi cuci tangan yang benar secara langsung pada kelurga yang berkunjung ke RS Mitra kelurga pemahaman tentang virus corona, cara mencegah dan menjaga diri dari virus, sharing bersama terkiat kebiasaan yang perlu dilakukan keluarga mengenai selama masa pandemi ini, serta memberikan tips selama stay at home agar menjadi kelurga yang tangguh Covid-19.
Sebelumnya tim pengmas Unusa mengukur tingkat pengetahuan dan prilaku keluarga dengan memberikan kuesioner terkait pemahaman dan perilaku kelurga tentang langkah-langkah dalam pencegahan penyebaran Covid 19.
Kemudian dilakukan penyuluhan dan diskusi dengan pembagian leatlet serta masker. Kemudian dilakukannya post test dengan kuisioner yang sama untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 setelah dilakukan penyuluhan.
Dari 28 ibu yang didata, sebagian besar bekerja yaitu 15 (54%), sebagian besar ibu berusia antara 20-30 ada 17 (61 %), tingkat pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan yaitu hanya 15 (54%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan sangat kurang.
Perilaku ibu dalam pencegahan virus corona sebagian besar kurang. Mereka tidak mematuhi protokol kesehatan, masih membiarkan anak anak bermain di luar tanpa memakai masker, hampir semua responden tidak pernah mandi setelah pulang dari keluar rumah, Sebagian besar orang tua tidak membawa handsanitizer saat keluar rumah.
“Tingkat pengetahuan orang tua setelah dilakukan penyuluhan yaitu 15 responden (54%) mempunyai tingkat pengetahuan sangat baik dan tidak ada satu respondenpun yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang,” jelas Wesi. (sar humas)