Surabaya – Kaprodi D-4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Muslikha Nourma R, S.KM., M.KKK menilai jika menjalani kuliah tidak cukup menguasai hardskill namun juga harus menguasai softskill.
Nourma menjelaskan tantangan kedepannya mahasiswa tidak hanya mengejar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) semata atau hardskill. Namun pengembangan softskill juga dibutuhkan untuk memiliki daya jual tersendiri di masa depan.
“Jadi mahasiswa dituntut untuk bisa menguasai softskill seperti bahasa dan beberapa softskill lainnya yang memang menjadi daya jual untuk mahasiswa itu sendiri di industri,” ucap Nourma di PKKMB Tahun Angkatan 2021/2022 Prodi Sanitasi Program D3 Kampus Magetan Poltekkes Kemenkes Surabaya, Jumat (14/8).
Nourma menjelaskan penguasaan softskill sangat dibutuhkan untuk masa depan mahasiswa tersebut. Dosen di kampus hanya mengantarkan digerbang pintu masa depan. “Tapi pemegang kunci pintu masa depan adalah mahasiswa itu sendiri,” jelasnya.
Ia menilai jika meraih masa depan gemilang itu mudah, salah satu syaratnya fokus yang akan membawa energi yang sangat besar. “Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh, serius, komitmen dan tidak mudah terpengaruh apapun yang bisa menganggu jalan kita meraih masa depan tersebut,” jelas Nourma.
Dengan bekal fokus ini, Nourma berharap jika mahasiswa saat ini tidak hanya harus mengiasai hardskill namun softskill yang perlu juga dikuasai. “Jadi mulai untuk mencoba untuk mengembangkan potensi dalam diri kita sendiri untuk masa depan,” ucapnya. (sar humas)