Surabaya – Kaprodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggri (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Tiyas Saputri, S.S., M.Pd menilai pembelajaran digital salah satu solusi model pembelajaran ditengah pandemi Covid-19 untuk pelajar di Indonesia.
Tiyas menjelaskan pandemi yang membuat sistem pembelajaran berubah yang semula konvensional dengan cara tatap muka secara langsung di kelas. Dengan adanya kondisi ini otomatis pembelajaran disemua tingkat pendidikan berubah drastis menjadi serba digital interaktif.
“Adanya pandemi Covid- 19 ini, semua pendidik beserta anak didiknya sekarang dituntut untuk lebih menguasai pembelajaran digital jika ingin tetap menyelenggarakan pembelajaran karena pemerintah pun sudah menginstruksikan untuk Stay at Home, Work From Home (WFH) dan Social Distancing,” jelas Tiyas, Minggu (9/8).
Tiyas menjelaskan tidak ada seorang pun tahu kapan kondisi ini akan berakhir, kondisi ini membuat pemerintah Indonesia juga memperpanjang liburan sekolah atau disarankan belajar di rumah dengan adanya kondisi ini. “Dengan kejadian ini membuat pendidik dan anak didik sekarang mau atau tidak, siap atau tidak, harus dapat lebih up to date mengikuti perkembangan teknologi dalam penyelenggaraan pembelajaran digital yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut,” jelasnya.
Pembelajaran digital ini dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan perangkat teknologi dan internet. “Dengan menggunakan perangkat teknologi dan mengandalkan koneksi internet sehingga penggunaan akses internet menjadi suatu hal yang semakin prioritas,” jelas Tiyas.
Pembelajaran digital tidak terbatas ruang, waktu serta jarak sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. “Perangkat teknologi canggih yang bisa digunakan seperti komputer, iPad, laptop, tablet, dan smartphone android,” ucap Tiyas.
Pembelajaran digital yang menggunakan perangkat teknologi canggih dipadu penggunaan internet dapat membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik. Hal yang lebih penting yaitu pembelajaran ini untuk mengantisipasi resiko terinfeksi Covid- 19 jika pembelajaran masih dilakukan di sekolah.
“Dengan pembelajaran digital, pendidik dapat menggunakan berbagai macam aplikasi pembelajaran digital diantaranya Zoom, Google Classroom, Microsoft Office 365, Cisco Webex, Menti, Kahoot, Schoology, Quipper, dan lainnya,” ungkapnya.
Masing-masing aplikasi pembelajaran digital tersebut tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda. Pendidik dapat memilih aplikasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didiknya.
“Prodi S1 PBI, FKIP, Unusa. Pendidik di tingkat Perguruan Tinggi atau yang lebih dikenal dengan istilah “Dosen”, ketika mengajar mata kuliah, misalnya mata kuliah Syntax, dosen Syntax menggunakan dua jenis aplikasi yaitu Zoom (Real Time) dan Google Classroom (non realtime) yang dikombinasikan,” jelas Tiyas. (sar humas)