Surabaya – Kaprodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Tiyas Saputri, S.S., M.Pd memiliki saran untuk guru Bahasa Inggris untuk menghadapi era new normal seperti saat ini.
Saran tersebut sebelumnya didapatkan dirinya usai mengikuti Webinar yang dilakukan PBI dan Global Engagement Nahdlatul Ulama of Surabaya (GENUS) dengan DR. (HC) Aslam Khan Bin Samahs Khan dari Erican Education Collage Malaysia. Dalam materi tersebut, pengajar bahasa inggris harus mulai mempersiapkan pengajaran di era new normal.
“Karena secara tidak langsung saat ini kita sudah mempersiapkan pengajaran abad 21 kedepannya yang akan banyak menggunakan teknologi sebagai alat pendukung,” ucap Tiyas, Senin (15/6).
Tiyas menjelaskan jika biasanya pengajar akan dilakukan didepan siswa atau mahasiswa secara langsung. Namun kedepannya di era new normal ini, guru maupun dosen harus mempersiapkan cara pengajaran dengan cara online atau Dalam Jaringan (Daring).
“Ini salah satu tantangan terbesar bagi seorang guru bahasa inggris yang harus mengajarkan secara personal karena lewat teknologi,” ungkapnya.
Tiyas memiliki empat aspek mempengaruhi new normal seperti Shift of Learning Space, Shift of Delivery, Shift in Learing Evaluation dan Shift of Responsibility. “Keempatnya ini yang nantinya menjadi tantangan terbesar bagi guru bahasa inggris diera new normal kedepannya,” katanya.
Kesiapan guru maupun siswa untuk mempersiapkan new normal ini juga harus diperhatikan. “Mulai saat ini guru maupun siswa harus paham akan teknologi karena kedepannya semua pengajaran menggunakan teknologi,” ujarnya.
Namun semua itu harus didukung dengan fasilitas sekolah maupun kampus tersebut. “Semua itu sudah dipersiapkan matang oleh sekolah maupun kampus tersebut untuk menghadapi era new normal,” kata Tiyas. (sar humas)