Surabaya – Dosen Prodi D-3 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Ika Mardiyanti, SST, M.Kes memiliki saran untuk ibu hamil di tengah pandemik virus corona seperti saat ini agar bayi dan ibu tetap sehat dan bugar dengan CINTA.
Ika menjelaskan bahwa tidak sedikit ibu hamil yang mengalami cemas dan khawatir terkait kehamilannya saat ini, disamping harus menjaga kondisi fisik dan psikis selama hamil, beberapa ada yang sudah mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL), selain itu juga takut tertular karena kasus corona yang semakin hari kian merebak.
Hingga saat ini, memang belum ada bukti jika ibu hamil yang positif terkena virus corona dapat menularkan kepada bayi selama masa kehamilan. Seperti halnya penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Obstetrics & Gynecology pada 23 Maret 2020 menyebutkan bahwa tidak terbukti wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 dapat menularkan secara vertikal dari ibu ke janin,” ucap Ika, Sabtu (9/5).
Berdasarkan Center for Desease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa dengan adanya perubahan fisiologis dan imunologis pada kehamilan dapat meningkatkan kerentanan beberapa infeksi penyakit termasuk corona.
Ika menyebutkan jika World Health Organization (WHO) merekomendasikan jika ada ibu hamil mengalami gejala terkena virus corona harus diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan. “Protokol maupun kelayakan pemeriksaan tergantung dari daerah tempat tinggal ibu hamil tersebut. Jika pun terjangkit virus corona akan ada perawatan khusus. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pandemik agar ibu hamil tetap sehat dan terhindar dari virus Covid-19” jelas Ika.
Selama pandemi virus corona ini, akan ada banyak perubahan salah satunya pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sekitar 14 kali kunjungan selama proses kehamilan, pada masa pandemi ini bisa berkurang. Selama masa pandemi, konsultasi bisa dilakukan melalui Daring (Dalam Jaringan) atau bahkan telepon bidan maupun dokter kandungan terkait kondisi kehamilannya. Akan tetapi jika mengalami keluhan, tanda bahaya kehamilan atau tanda-tanda akan melahirkan maka disarankan untuk pemeriksaan langsung dengan cara menghubungi bidan, dokter kandungan atau fasyankes terdekat agar ibu hamil tidak menunggu terlalu lama dan pelayanan segera diberikan,” jelas Ika.
Selain itu, melalui media komunikasi Bidan, Perawat atau Dokter dapat memandu ibu hamil untuk mengisi stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Menyarankan ibu hamil untuk mempelajari dan menerapkan panduan di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ibu hamil harus dapat memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya (awal gerakan janin dirasakan pada usia 20 minggu, dan untuk gerakan janin minimal 10 kali per 2 jam). Jika terdapat risiko atau tanda bahaya kehamilan (seperti muntah berlebihan, perdarahan dari vagina, kontraksi atau nyeri perut yang hebat, ketuban pecah, nyeri kepala hebat, kejang, tidak merasakan gerakan janin) langsung diminta untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat.
Ibu hamil juga diharapkan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan aktivitas fisik berupa senam ibu hamil, yoga, pilates, peregangan secara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Serta menunda untuk ikut serta dalam Kelas Ibu Hamil sampai kondisi bebas dari pandemik Covid-19.
Ika mempunyai kiat khusus selama pandemi Covid-19 agar ibu hamil tetap sehat dan bugar melalui CINTA yakni C (Cegah Covid-19 dengan Cuci tangan, pakai masker dan social distancing), I (Ibadah lebih ditingkatkan), N (Nilai dan kenali adanya tanda bahaya kehamilan), T (Tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi menu seimbang, minum tablet tambah darah dan exercise secara teratur) dan A (Atur jadwal pemeriksaan kehamilan dengan bidan atau dokter kandungan),” ucap Ika.
Dengan demikian peran ibu hamil dalam perawatan diri (self care) dan dukungan oleh keluarga (family support) sangat dibutuhkan untuk menjaga agar kesehatan ibu hamil dan bayinya tetap optimal hingga sampai persalinan, nifas dan menyusui. (sar humas)