Surabaya – Dosen program studi (Prodi) S1 Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Hinda Novianti M.Kes memiliki tips penanganan anak alami kejang demam/febris konvulsi atau lebih dikenal dengan nama Step.
Hinda menilai kejang demam terjadi saat anak yang mengalami suhu tinggi mencapai 38 derajat celcius. Kejang demam merupakan gangguan neurologis akut yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak tanpa adanya infeksi sistem saraf pusat.
“Menurut International League Against Epilepsy (ILAE) terjadi pada umur 3 bulan sampai 5 tahun,” ucap Hinda Novianti M.Kes, Senin (20/4).
Hinda menjelaskan kejang demam atau step bukan merupakan sebuah penyakit, namun hanya gejala. Penyebab utama kejang adalah kelainan bawaan di otak sedangkan penyebab sekundernya adalah gangguan metabolic atau penyakit lain seperti penyakit infeksi.
Saat mengalami gejala orang tua harus memperhatikan beberapa langkah tangani anak step. Diawali dengan jangan panik serta harus fokus dalam pertolongan untuk step.
Setelah itu baringkan anak ditempat datar lalu miringkan tubuhnya, untuk mencegah aspirasi serta biarkan ludah nya mengalir keluar dari mulut. Lalu keluarkan makanan atau benda yang ada didalam mulutnya.
Longgarkan pakaiannya, serta jangan memberikan minum atau cairan apapun karena bisa menyebabkan anak tersedak dan cairan masuk ke dalam paru. Tidak perlu memberikan alcohol, minyak kayu putih atau bau-bauan lain di hidung anak.
Jangan menahan gerak anak terlalu kencang cukup menahan saja agar anak tidak terjatuh. Setelah itu kompres dengan air hangat di leher belakang atau ketiaknya. “Usahakan jangan gunakan air dingin karena tubuh anak akan menganggap sebagai ancaman terhadap proses melawan infeksi, sehingga tubuh akan meningkatkan suhunya, demam pun semakin parah,” ucap Hinda.
Jauhkan anak dari benda tajam atau keras, serta jangan menaruh benda apa pun dimulut anak. “Karena ada yang menyarankan menaruh sendok di mulut agar anak tidak menggigit lidahnya sendiri sudah tidak direkomendasikan lagi, karena dampaknya membuat kerusakan pada gigi dan rongga mulut anak,” ucap Hinda.
Hinda meminta meskipun kejang sudah reda jangan langsung meninggalkan anak tersebut. “Bisa jadi anak ini alami kejang berulang,” jelasnya.
Siapkan termometer serta obat penurun panas. Hal ini disiapkan agar sebelum anak alami panas hingga 38 derajat celcius segera diminumkan obat penurun panas.
Kenali kondisi kesehatan anak- dengan baik. Tanda anak sedang demam biasanya badannya menggigil atau berkeringat, terlihat lemas, mengeluh sakit kepala. (sar humas)