Surabaya – Banyaknya masyarakat yang menolak untuk tempatnya menjadi lokasi pemakaman jenazah korban virus corona di tempat makam umun (TPU). Salah satu dosen Analis Kesehatan dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Gilang Nugraha S.Si.,M.Si menilai jika virus corona tidak akan menyebar ke masyarakat terlebih saat dimakamkan jenazah korban virus corona.
Pemakaman jenazah korban virus corona sudah sesuai dengan ketentuan World Health Organization (WHO). Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atau pun takut dengan jenazah korban virus corona. “Karena bagaimana pun virus ini akan mati jika sudah dimakamkan jadi masyarakat tidak perlu takut dan khawatir lagi,” ucap Gilang Nugraha S.Si.,M.Si, Kamis (9/4).
Gilang menjelaskan jika penanganan jenazah virus corona ini sudah sesuai ketentuan WHO. Dengan dibungkus dengan plastik agar virus corona yang ada pada jenazah itu tetap aman tidak menulari petugas yang memakamkan. “Selain itu petugas yang memakamkannya pun gunakan pakaian alat pelindung diri (APD),” ujarnya.
Dengan ketentuan ini, Gilang yakin jika jenazah korban virus corona yang dimakamkan di tempat makam umum (TPU) akan tetap aman. “Sehingga masyarakat tidak harus menolak jenazah korban virus corona,” jelasnya.
Gilang menjelaskan penanganan jenazah sendiri sudah dilakukan oleh rumah sakit, selain itu proses perawatan jenazah sudah disesuaikan. “Jadi masyarakat jangan membuka janazah yang sudah ditangi oleh tim medis,” ungkapnya.
Saat dikuburkan juga maayarakat untuk tidak mendekat. Serta dilakukan oleh tim kesehatan yang sudah dilengkapi oleh APD. “Jadi penanganan jenazah ini khusus mulai dari dimandikan hingga dimakamkan diperlakukan khusus dan aman bagi masyarakat sekitar,” ucap Gilang. (sar humas)