Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi membentuk satuan tugas (Satgas) Siaga Corona Virus Disease (Covid-19) UNUSA melalui surat edaran rektor No. 539/UNUSA.B./Adm.I/III/2020 tentang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Hal ini sebagai bukti konkret Unusa untuk membantu pencegahan penyebaran Virus Corona yang sudah memasuki kategori Pandemi Global serta sesuai Surat edaran Gubernur Jawa Timur no. 420/1780/101.1/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Corona Virus Disease (Covid-19) di Jawa Timur.
Ketua Satgas Siaga Covid-19 Unusa, dr. Mohammad Fifin Kombih mengungkapkan upaya pencegahan penyebaran ini, sangat perlu dilakukan secara bersama-sama dan dibentuk tim Satgas Pencegahan Penyebaran Pandemi Covid-19.
“Satgas Siaga Covid-19 Unusa salah satunya bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan promosi kesehatan secara intensif tentang COVID-19 kepada seluruh keluarga besar Unusa untuk pencegahan penularan virus corona,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Klinik Pratama Unusa Kampus A Wonokromo Surabaya, Rabu (18/3).
Selain upaya pencegahan penyebaran virus Corona, Satgas Siaga Covid-19 Unusa juga siap menerima pemeriksaan awal secara fisik dengan gejala-gejala yang mengindikasikan Covid-19. Pemeriksaan dilakukan di Klinik Pratama Unusa Kampus A Wonokromo Surabaya.
Klinik Pratama yang dimiliki Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerima pemeriksaan fisik sebagai penanganan awal seseorang mengalami sakit yang memiliki gejala mirip dengan corona virus disease (Covid-19). Orang yang terkena gejala virus corona hampir mirip dengan sakit flu pada umumnya.
dr. M. Fifin Kombih menambahkan jika gejala flu maupun virus corona memiliki beberapa kesamaan. Melalui pemeriksaan awal ini dapat membantu masyarakat untuk menghindari penyakit yang disebabkan virus corona. “Jadi sebelum pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyakit corona itu harus dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu sebelum tes Swab (tes yang dilakukan dengan pengambilan jaringan sel pada hidung atau tenggorokan),” tambahnya.
Fifin menjelaskan jika pemeriksaan awal itu dilakukan untuk memastikan sakit yang diderita. Maka dengan cara ini Klinik Pratama yang dimiliki Unusa akan memberikan rujukan ke Rumah Sakit yang dituju untuk pemeriksaan selanjutnya.
“Yang pasti kami minta masyarakat yang memiliki gejala seperti flu dan gejala-gejala yang mengindikasikan virus corona untuk mengisolasi dirinya sendiri, jika mengalami gangguan pernafasan maka kami akan berikan rujukan ke tempat rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan virus corona,” jelas Fifin.
Beberapa ciri seseorang terkena virus corona ini sangat mirip seperti penyakit influenza, namun yang sangat mencolok pada hari ke delapan akan mengalami gangguan pernafasan. “Namun itu yang tampak dari luar, namun semua itu harus menjalani pemeriksaan tes Swab untuk memastikan terjangkit virus corona atau tidak,” ucap Fifin.
Ketua Satgas Siaga Covid-19 Unusa ini memastikan akan terus memantau kesehatan mahasiswa, dosen maupun pegawai Unusa. Jika mengalami sakit seperti influenza dipersilahkan pulang dan disuruh istirahat terlebih dahulu. “Ini untuk mengantisipasi agar penyebaran virus corona di wilayah Unusa tidak terjadi,” tutur Fifin.
Selain itu Satgas Siaga Covid-19 Unusa juga menyiapkan beberapa hand sanitizer di setiap lantai di Unusa. “Ini untuk pencegahan awal sebagai bentuk antisipasi terjadinya penyebaran corona,” jelas Fifin. (Humas Unusa)