Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) telah menyelenggarakan Yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG), dengan suksesnya yudisium ini. Maka UNUSA menjadi salah satu universitas penyumbang lulusan guru yang profesional di Indonesia.
Banyaknya Sekolah Dasar (SD) di Indonesia membuat PPG menjadi salah satu motivasi UNUSA untuk menjadi salah satu universitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan guru sekolah dasar di Indonesia.
Wakil Rektor 1 UNUSA, Prof. Kacung Marijan, Ph.D., menilai jika banyaknya sekolah dasar yang ada di Indonesia membuat profesi guru sekolah dasar ini sangat minim. Selain itu kurangnya pemerataan guru profesional di penjuru daerah yang ada di Indonesia.
“Hal ini yang membuat UNUSA turut serta mendirikan Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar (PPG-SD), tujuannya untuk menunjang pemerataan guru profesional di Indonesia ini” ucapnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/2).
Pemerintah membuat Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan dan menunjuk beberapa universitas terbaik di Indonesia yang memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sarana dan prasarana yang memadahi hingga dosen yang profesional untuk menyelenggarakan PPG, Salah satunya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).
UNUSA telah menyelenggarakan PPG Dalam Jabatan tahap 1-5. Para peserta PPG Dalam Jabatan merupakan guru-guru Sekolah Dasar dari penjuru Indonesia dan telah terseleksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
UNUSA memiliki Program Studi (Prodi) PGSD yang saat ini memang banyak diminati oleh masyarakat. Ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang masuk ke Prodi PGSD Unusa. “Setiap tahunnnya Prodi ini memang paling banyak untuk jumlah mahasiswanya,” ucapnya.
Prof Kacung menilai jika peran guru SD sangat besar untuk pembentukan karakter seseorang anak. Di mana guru SD ini membuat anak dapat meningkatkan motivasi belajar yang sudah mulai terlihat. “Hal ini yang membuat Profesi Guru SD yang profesional sangat dibutuhkan di beberapa daerah di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh pemerintah,” bebernya.
Profesi guru SD sangat dibutuhkan terlebih banyaknya sekolah serta murid belum mendapatkan guru SD yang profesional. “Melalui program pemerintah (PPG) ini, maka UNUSA berperan turut serta menyumbang guru prefesional untuk Indonesia,” ucapnya.
Tidak hanya guru SD saja, Prof Kacung juga menekankan jika guru PAUD menjadi salah satu yang terpenting untuk membentuk karakter belajar anak. Namun peran guru SD menjadi yang terpenting untuk membentuk anak dalam minat belajar ke jenjang berikutnya. “Jika dalam pendidikan dasar ini tidak mampu, nantinya di tingkatan ke jenjang berikutnya, para siswa akan kesulitan belajar, jadi perlunya guru yang profesional untuk membentuk karakter belajar anak,” bebernya.
PPG di UNUSA ini sudah mengalami perkembangan sevara pesat, terlebih dosen yang dimiliki Unusa memiliki kualitas yang baik. Selain Prodi PGSD, ada beberapa prodi lainnya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) seperti S1 Pendidikan Guru SD, S1 Pendidikan guru Paud, dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris.
“Tapi Jangan mudah puas dengan hasil yang sudah cukup bagus ini, sehingga kita tetap berharap untuk bisa lebih baik lagi ke depannya yang memang sudah baik ini,” ucap Prof Kacung.
Sementara itu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, M.Kes., mengungkapkan PPG SD Unusa telah mendapatkan perhatian secara maksimal dari Universitas. Terobosan-terobosan strategi dalam penerapan PPG SD menghasilkan nilai yang maksimal.
“Ke depannnya, FKIP sudah menyiapkan PPG untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dimana menjadi salah satu prodi yang dimiliki UNUSA di S1 Pendidikan Guru PAUD. “Ini masih dalam proses untuk memperoleh izin untuk membuat PPG PAUD yang memang mulai banyak peminatnya,” jelas Thamrin. (sar/rud humas)