Mojokerto – Puluhan Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) angkatan 2017 melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) di Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.
Kegiatan yang diikuti 62 mahasiswa FK Unusa dan didampingi 6 dosen FK Unusa yang turut serta dalam pemberian wawasan terkait pentingnya menjaga kesehatan. Adapun Dosen yang turut dalam pengabdian ini diantaranya, Dr. dr. Handayani, M.Kes., dr. Dewi Masithah, M.Kes., Lysa Veterini, dr., Sp.PA., Ainul Rofik dr., Sp.An., Meidyta Sinantryana W, dr., Sp. KK., R.A Hani Faradis, dr., Sp. M.
Salah satu mahasiswa FK Unusa yang ikut dalam acara tersebut mengungkapkan secara garis besar, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya menjaga kesehatan. Khususnya di lingkungan Pondok.
“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan promosi dan tindakan pencegahan untuk menanggani permasalahan mengenai kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit scabies dan penanganan luka P3K di lingkungan pondok pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto,” ungkap Alif Syafri Tegariyansyah, Rabu (29/1).
Alif menambahkan, dirinya beserta mahasiswa FK Angkatan 2017 dan para Dosen FK Unusa melakukan pengabdian kepada masyarakat di Ponpes Amanatul Ummah dengan memberikan beberapa kegiatan untuk memberikan wawasan terkait pentingnya menjaga kesehatan.
“Adapun kegiatannya seperti memberi edukasi materi perihal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Pencegahan penyakit Scabies, Pertolongan pertama pada pasien gawat darurat, dan P3K,” ungkap Alif.
Dia menambahkan kegiatan yang dilaksanakan 20 Januari 2020 ini terlihat ramai, karena para siswa sangat antusias dalam mengikuti pemaparan di setiap materinya. Kunjungan ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto sudah dilakukan angkatan 2017 sejak 1 tahun yang lalu, kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk kontribusi fakultas kedokteran universitas nahdlatul ulama surabaya dalam menerapkan visi dan misi fakultas kedokteran dengan melibatkan pesantren sebagai suatu bentuk pengabdian masyarakat terutama pondok pesantren binaan serta sekaligus membentuk suatu kader Poskestren sebagai relawan di pesantren.
“Acara ini berlangsung 1 tahun sekali dimana mahasiswa langsung terlibat dalam kegiatan pemberian edukasi perihal kesehatan di pesantren dan pemeriksaan kesehatan (screening) mulai dari pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan telinga bagian luar, pemeriksaan visus, pemeriksaan buta warna, pemeriksaan lingkar perut, GDA dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Bukan hanya siswa dan siswi kelas 10 dan 11 sebagai target keberhasilan, bahkan guru-guru dan warga sekitar pesantren juga masuk dalam indikator keberhasilan pengabdian mahasiswa angkatan 2017 fakultas kedokteran. (alf/rud humas)