Surabaya – Nur Alimah Priambodo, mahasiswi semester 5 Prodi S1 Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), menyabet medali emas ski air SEA Games ke-30 di Filipina. Dia menyabet emas untuk nomor cable ski mixed team.
Tim ski air yang terdiri dari Nur Alimah Priambodo, Safira Widodo, Emilia Hampp, Muhammad Putu, Ade Hermana dan Dimas Suprihono, menyabet emas pada pertandingan yang digelar Minggu (8/12).
Perolehan emas Nur Alimah dan kawan-kawan menambah koleksi sementara medali emas Indonesia menjadi 63 medali. Pertandingan cabang ski air SEA Games 2019 Filipina diikuti lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, serta tuan rumah Filipina.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan saya tetap bisa berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia, juga Unusa, di bidang olahraga,” kata Nur Alimah, saat dihubungi, Senin (9/12) malam.
Nur Alimah mengaku bersyukur karena kerja kerasnya telah membuahkan medali emas buat Tim Merah Putih.Terlebih dua bulan terakhir saat harus latihan ketat di Jakarta dan Filipina, dia harus meminta izin untuk tidak mengikuti kuliah.
“Sehingga solusi yang saya lakukan, mengatur kegitan belajar mandiri melalui PPT dosen dan mereview secara mandiri di sela-sela latihan,. Tentu juga atas bantuan teman-teman FK Unusa yang memfollow up materi-materi kuliah dan info-info terbaru,” kata pemilik IPK 3,68 itu.
Nur Alimah menekuni dunia ski air sejak SD, mengikuti jejak keluarga yang berkecimpung di olahraga yang sama. “Dan Alhamdulillah, justru dari olahraga ini saya mendapat banyak pengalaman sampai sekarang,” katanya.
Nur Alimah mengaku sangat berterima kasih atas dukungan sivitas akademika Unusa. “Alhamdulillah, mulai dari rektorat, dosen pembimbing akademik, Kaprodi FK dan semua dekan, serta dosen-dosen lain sangat mendukung. Begitu pula dengan teman-teman,” ujarnya.
Meski mendapat dukungan penuh dari keluarga maupun kampus, Nur Alimah mengaku sempat stres menjelang SEA Games. Dia merasa lelah fisik dan mental karena harus bisa membagi waktu dan perhatian antara kuliah dengan kegiatan olahraga.
“Jujur saja tidak mudah. Bayangkan saja, jadwal perkuliahan yang super-duper padat dan banyak ujian, serta ketatnya jadwal latihan. Saya sempat menangis. Tapi lagi-lagi dukungan orang-orang terdekat mampu menguatkan saya untuk tetap berjuang.Terutama dukungan kakak kandung saya dan orang tua,” paparnya.
Sementara itu, Kaprodi FK Unusa Handayani mengaku bangga anak didiknya sukses menyabet emas di SEA Games 2019 Filipina. Apalagi selama dua bulan terakhir, pihak FK Unusa telah berikhtiar agar Nur Alimah mendapat izin dari universitas. Tak hanya itu, Handayani juga berupaya keras memfasilitasi semua keperluan akademik Nur Alimah Priambodo selama tak mengikuti perkuliahan.
“Kami menyadari, Nur Alimah Priambodo perlu latihan ketat dan waktu panjang agar bisa berprestasi terbaik di ajang yang berat seperti SEA Games. Sebab kami juga berharap, bakat-bakat mahasiswa Unusa harus bisa mencapai puncak prestasi agar bisa mengangkat nama Unusa dan Indonesia. Jadi kami support penuh,” katanya.
Perolehan medali emas SEA Games 2019 Filipina merupakan pencapaian tertinggi Nur Alimah sejauh ini. Dia sudah mengoleksi medali perak di ajang SEA Games Singapura (2015) dan SEA Games Malaysia (2017).
Nur Alimah berharap kepada pimpinan Unusa agar terus mendukung para mahasiswa yang berprestasi, baik di bidak akademik maupun nonakademik.
“Kini harapan saya, mudah-mudahan terus mampu berjuang dalam studi di FK Unusa. Saya harus mampu berprestasi di bidang akademik dan menjadi dokter yang sesuai dengan visi misi Unusa,” pungkasnya.(hap/Humas Unusa)