Surabaya – Puluhan muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan mengikuti kuliah perdana program studi S1 PG PAUD Universitas NU Surabaya (Unusa). Kuliah membahas sosialisasi aplikasi zoom dan classroom di laboratorium computer based test (Lab CBT) 4 di lantai 7, Tower Unusa, Kampus B, Kamis (5/12).
“Para muslimat ini tercatat sebagai mahasiswa S1 PG PAUD Unusa program transfer kredit tahun akademik 2019/2020. Program ini pertama kalinya digelar Unusa untuk memenuhi kebutuhan para guru PAUD dalam melinierkan latar pendidikannya,” kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa Dr Muhammad Thamrin Hidayat.
Dr Thamrin mengatakan para mahasiswa tersebut memiliki latar belakang pendidikan nonPAUD yang berbeda. Selain dari latar belakang pendidikan, juga dari nonpendidikan seperti S1 Manajemen, S1 Matermatika, S1 Biologi (bukan dari pendidikan biologi, D3 perawat dan pendidikan SMA.
Meski latar pendidikannya nonPAUD tapi para mahasiswa sudah tercatat sebagai guru pendidikan PAUD. Dengan demikian mereka kuliah di PG PAUD Unusa hanya menempuh 2 tahun (4 semester) melalui program konversi dan pengakuan alih kredit.
“Ada juga peserta dari lulusan dari Stikes Yarsis tahun 2006 ikut kuliah di PG PAUD ini. Melihat dan merasakan fasilitas pendidikan yang dimiliki Unusa saat ini, alumni tersebut mengaku bangga,” kata Thamrin.
Ketua Program Studi S1 PG PAUD Unusa Nanang Rokhman Saleh SAg MthI mengatakan kuliah perdana diisi dengan sosialisasi model pbm dengan aplikasi zoom dan classroom. Kedua model ini yang nantinya akan diterapkan dalam metode perkuliahan.
“Bentuk perkuliahan diterapkan dengan model offline melalui classroom untuk pemberian materi, sedangkan model online untuk pemberian penugasan melalui aplikasi zoom. Uji coba perdana yang diikuti semaua sudah digelar di CBT 4 lantai 7,” kata Nanang.
Model kuliah classrom dan aplikasi zoom ini untuk mempermudah penyampaian materi kepada para peserta yang lokasinya jauh. Apalagi mahasiswa masih tercatat sebagai guru PAUD.
“Kami sangat senang dengan model perkuliahan seperti ini, sehingga memudahkan mahasiswa yang lokasinya jauh dari Surabaya. Para pengajar bisa membuatkan program agar kami tetap bisa mengikuti perkuliahan di tengah kesibukan kami mengajar PAUD,” kata Nur Ilmi Indah Eka Sari SPd.
Eka yang juga guru TK Muslimat Maszra’atul Ulum 02, Paciran, Lamongan, mengaku senang bisa kuliah melalui program transfer kredit S1 PG PAUD di Unusa. Dua metode pengajaran yang diterapkan sangat membantunya dalaam mengikuti kuliah jarak jauh.
“Saya mengikuti program ini untuk melinierkan pendidikan saya yang nonPAUD. Harapannya bekal di Unusa ini bisa membantu memperlancar jalur kenaikan jabatan mendatang,” kata guru berlatar S1 pendidikan biologi alumnus Universitas Ronggolawe Tuban. (hap/Humas Unusa)