Bali – Sofi Azilan Aini dan Priyagung Gusmantara, dua mahasiwa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), lolos menjadi delegasi Asia World – Model United Nation (MUN) III yang digelar di Nusa Dua Bali. MUN merupakan simulasi Sidang PBB bagi generasi muda dari seluruh dunia untuk mengasah kepemimpinan, negosiasi dan diplomasi.
“Tentunya bersyukur dan sangat bangga, karena memperoleh kesempatan yang luar biasa. Proses yang harus saya lalui lumayan panjang. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini. Acaranya seru, dapat teman baru, panitianya juga helpfull,” kata Azet, panggilan Sofi Azilan Aini.
Peserta MUN III yang disebut delegasi, dipilih dari berbagai belahan dunia. Delegasi Unusa yang lolos yakni Azet yang belajar di program studi (Prodi) S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Priyagung Gusmantoro, mahasiswa prodi S1 Keperawatan.
Asia World MUN III merupakan simulasi Sidang PBB yang memberi kesempatan generasi muda dari seluruh dunia untuk memperluas jaringan pertemanan. Tak hanya itu, melalui simulasi persidangan PBB, peserta bisa mengasah dan meningkatkan keterampilan dalam hal kepemimpinan, negosiasi dan diplomasi.
Azet mengaku mempersiapkan diri secara matang agar bisa lolos menjadi delegasi. Dia berharap banyak mahasiswa Unusa mendapatkan kesempatan yang sama.
“Semoga teman-teman juga bisa mendapatkan kesempatan mengikuti MUN selanjutnya di Malaysia. Pasalnya kegiatan ini worth it banget dan sangat bermanfaat. Kita bisa tahu rasanya mengikuti Sidang PBB di salah satu Kantor PBB di Jenewa, Swiss,” katanya.
Sebelumnya, Azet juga pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Asian Youth Environmental Forum di Thailand. Forum yang membahas manajemen sampah di Indonesia. Azet diundang selaku founder dari komunitas Nowaste Surabaya atau Network of Women Action to Save The Earth, sebuah komunitas yang fokus terhadap isu-isu lingkungan, terutama upaya mengurangi jumlah sampah plastik.
Sementara Priyagug mengaku mendapatkan informasi pendaftaran Asia World MUN dari akun beasiswa di instagram. Saat mendaftar, Agung menguatkan alasannya mengikuti kegiatan tersebut, hingga akhirnya bisa lolos.
“Keikutsertaan saya karena ingin melatih olah speaking saya dalam berbahasa Inggris. Dan saya tertarik untuk ikut dalam sidang- sidang formal dunia karena ingin bekerja di luar negeri. Saya penasaran ingin mengetahui bagaimana sidang- sidang PBB pada umumnya yang diselenggarakan di dunia. Ada kesempatan yang diberikan, mengapa tidak kita coba,” kata Priyagung berbagi resep lolos seleksi.
.Pada 2019, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah bagi Asia World – MUN. Konferensi MUN dilaksanakan di Nusa Dua Bali, pada 13-16 November 2019. Hari pertama diisi upacara pembukaan, hari kedua acara inti simulasi sidang PBB. Dan ditutup dengan tour peserta ke berbagai tempat wisata di Bali. (nrl/hap/Humas Unusa)