Surabaya – Prof Dr KH Abdul Ghofur, pengasuh Pondok Pesantren (Pompes) Sunan Drajat Paciran Lamongan, menyambut baik digelarnya workshop OPOP (One Pesantren One Product) di ponpesnya. Dia mempersilahkan berbagai fasilitas ponpes dipergunakan demi keberhasilan program OPOP yang digagas Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu disampaikan KH Abdul Ghofur pada workshop OPOP yang digelar oleh Dinas Koperasi Jatim bidang pemasaran, di Ponpes Sunan Drajat, pada Senin (4/11).
Ada tiga pemberi materi, yakni Direktur OPOP Training Center Unusa Mohammad Ghofirin S.Pd., M.Pd, Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS, dan perwakilan Tokopedia yang mengajarkan kepada santri bagaimana berjualan secara online
“Saya senang karena melalui OPOP sudah ada yang benar-benar memikirkan kepentingan ponpes dan para santrinya. OPOP bakal bermanfaat sebagai bekal para santri ketika terjun ke masyarakat dan salah satu pilihan profesi adalah berwirausaha,” kata KH Abdul Ghofur, sebagaimana disampaikan Direktur OPOP Training Center Unusa Mohammad Ghofirin S.Pd., M.Pd yang juga menjadi pemateri workshop.
Seperti diketahui, KH Abdul Ghofur sukses menjadi pebisnis. Ponpes Sunan Drajat memiliki berbagai bisnis. Mulai dari pabrik garam, pabrik air minum, pembuatan kapal, pembuatan pupuk, dll. Bahkan punya sembilan restoran di Malaysia yang terkenal dengan produk bola bakso merek Sunan Drajat yang dagingnya didatangkan dari India.
“Silahkan contoh yang bisa dicontoh. Kalau bisa diduplikasi di ponpes masing-masing, saya justru senang,” ujarnya.
Sebanyak 50 santri mengikuti workshop tentang jaringan pemasaran tersebut. Para peserta berasal dari 10 ponpes yang ada di Lamongan. “Lima perwakilan dari setiap ponpes merupakan santri yang berhasil membuat produk, guru pendamping, serta pengurus koperasi,” kata Direktur OPOP Training Center Unusa Mohammad Ghofirin SPd MPd. (hap/Humas Unusa)