Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sedang melakukan penjajakan program kembaran atau gelar ganda (double degree) dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS). Penjajakan ini sebagai bagian dari implementasi (pelaksanaan) kerja sama yang terjalin antara kedua perguruan tinggi tersebut.
Direktur Global Engagement Nahdlatul Ulama of Surabaya (GENUS) Wiwik Afridah SKM Mkes mengatakan, salah satu upaya Unusa meningkatkan jaringan internasional adalah memperluas kerja sama dengan universitas di luar negeri. Sebagai langkah awal kerja sama dijalin dengan univeritas di negara-negara Asia Tenggara.
“Kerja sama yang sudah terjalin di antaranya dengan universitas di Philipina, Thailand, Taiwan, dan Malaysia. Saat ini sedang disusun rancangan program kerja sama dengan UMS yang akan kami bawa dalam kunjungan ke Sabah bulan depan,” kata Wiwik usai menggelar pertemuan Skype (teleconference) yang kedua kali dengan perwakilan UMS di ruang rapat Dekan Fakultas Kesehatan (FKes) Unusa, lantai 5 Tower kampus B, Kamis (17/10).
Ia menjelaskan pertemuan skype yang dilakukan tersebut sebagai kegiatan pendahuluan sebelum dilakukan penandatanganan memorandum of agreement (MoA). Pertemuan tersebut untuk mendapatkan persetujuan kedua belah pihak bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan.
“Ada 4 kegiatan yang disepakati dari pertemuan tersebut untuk melaksanakan kerja sama yakni review jurnal, penelitian bersama, student exchange, dan joint degree atau double degree. Untuk penandatanganan MoA, UMS mengundang Unusa berkunjung ke Malaysia saat kegiatan wisuda di UMS tanggal 22 November 2019,” kata Wiwik.
Lebih jauh ia menjelaskan dari percakapan tersebut diketahui UMS memiliki 1 fakultas dengan nama fakultas kedokteran yang di dalamnya memiliki program studi yang sama dengan program studi di FKes Unusa. Seperti prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan prodi public. Namun program public health di UMS adalah magister (S2), bukan jenjang S1. UMS juga memiliki prodi ners.
“Dengan adanya kesamaan prodi itulah, Unusa berinisiatif menjalin kerja sama yang lebih intensif. Salah satunya kerja sama joint degree atau double degree,” katanya.
Program kembaran (joint degree atau double degree) merupakan kerjasama antara perguruan tinggi untuk melaksanakan suatu program studi secara bersama serta saling mengakui lulusannya.
Wiwik mengatakan prodi yang memungkinkan untuk melaksanakan program kerja sama tersebut adalah prodi K3. Alasannya selain levelnya sama (jenjang S1), minat dari Malaysia terhadap prodi K3 sangat tinggi. Sehingga UMS tertarik untuk mendalami prodi ini lebih jauh.
“Kalau joint degree, kurikulum antar institusi hampir sama. Tinggal bagaimana kesepakatannya untuk mata kuliah mana yang diambil. Sedangkan double degree mata kuliahnya sama dari dua prodi yang berbeda. Kita belum tahu mana yang akan dipilih. Keputusan dan teknisnya nanti akan dibicarakan saat kunjungan Unusa ke Malaysia,” katanya.
Sementara itu Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Unusa, Firdaus, Skep Ns MKes mengatakan jelang kunjungan ke UMS, saat ini sedang dipersiapkan para dosen F Kes yang akan menjadi pembicara dalam kuliah tamu yang diadakan Fakultas Pengobatan UMS.
“Kami juga menyiapkan untuk diskusi program exchange lecture dan student exchange; penjajakan kesempatan double degree dengan prodi di Faculty of Medicine and Health Science UMS; serta menyiapkan diskusi rencana kolaborasi riset (Research Collaboration),” katanya.
Persiapan lain lanjut Firdaus sedang disusun draft LoI atau MoA. Sekaligus pertukaran curriculum vitae (CV) antar Fakultas Kesehatan Unusa dan Faculty of Medicine and Health Science UMS untuk reviewer jurnal dan dosen yang menjadi lecturer. Termasuk menyiapkan kurikulum prodi D4 K3,dan D3 keperawatan. (hap/Humas Unusa)