Surabaya – CEO Maspion Group Alim Markus memberi kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (9/10). Kuliah yang dihadiri lebih dari 500 mahasiswa ini mengangkat tema Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship di Era Revolusi Industri 4.0’.
“Sebagai pengusaha yang berangkat dari nol, Alim Markus ingin menciptakan 1 juta entrepreneur. Keinginan ini sejalan dengan visi dan misi Unusa, sebagai universitas yang mencetak para entrepreneur,” kata Wakil Rektor 1 Unusa Prof Kacung Marijan Drs MA Ph.D membuka kuliah umum di Ruang Auditorium lantai 9, Tower Unusa, Kampus B.
Kuliah umum yang digelar merupakan kegiatan rutin Unusa untuk mendatangkan para pakar dari luar untuk memberi wawasan baru . Para mahasiswa diharapkan bisa belajar dan menyerap banyak ilmu berwirausaha, langsung dari pengusaha sekaliber Alim Markus yang memimpin 30.000 karyawan.
Prof Kacung mengatakan sebagai anak sulung dari lima bersaudara, Alim kecil memiliki tanggung jawab besar. Alim harus memupus keinginannya untuk melanjutkan sekolah hingga ke luar negeri. Sejak usia 15 tahun, Alim sudah bekerja membantu usaha ayahnya di gang kecil di kawasan Kapasan Surabaya. Alim bekerja sejak pukul 05.00 hingga pukul 19.00, atau 14 jam dalam sehari.
“Untuk memulai usaha, menjadi pengusaha kecil dengan modal kecil jangan berkecil hati. Yang terpenting adalah sudah siapkah kalian melangkah. Dan kalian, mahasiswa calon-calon entrepreneur ini harus berani untuk mulai,” kata Alim Markus.
Pengusaha yang hanya berpendidikan SMP ini mengajak para mahasiswa entrepreneur untuk memiliki banyak mimpi. Hal ini penting untuk menciptakan banyak ide (kreatif) dan gagasan (inovasi). Setelah memiliki banyak ide dan gagasan harus berani untuk melangkah dan mewujudkan.
“Dalam mewujudkan ide dan gagasan tersebut harus diingat adalah lakukan analisa terlebih dahulu. Dalam melakukan analisa, tidak boleh dengan emosi. Harus menggunakan pemikiran yang sebenarnya (logis) agar analisa tersebut terjamin. Dari 100 ide yang ada, bisa saja 90 ide gagal, tapi 10 ide berhasil itu sudah Alhamdulillah. Jangan pernah menyerah,” kata Alim memberi tips memulai usaha.
Alim pun menjabarkan beberapa analisa yang dibutuhkan. Pengusaha bisa memulai usaha di manapun dan kapanpun. Namun harus dilihat apakah pendirian usaha tersebut akan bisa berkelanjutan, berapa cost logis yang dibutuhkan, keuntungan yang diproleh, kapan bisa balik modal, dan siapakah competitor. Bahkan jika sebagai industriawan, jauh ke depan juga dipikirkan satu, dua, tiga tahun ke depan, posisi usaha menjadi seperti apa dan siapakah kita.
“Kita perlu mengetahui kompetitor kita siapa, agar kita bisa terus menghasilkan ide dan gagasan. Namun itu semua , para entrepreneur muda ini jangan mudah menyerah. Di sekolah kita belajar 1 tambah 1 pasti dua, dua tambah dua pasti empat. Tapi di dunia luar bisa terjadi banyak kemungkinanm hasilnya bisa bertambah atau malah menjadi nol. Di situlah belajar berwirausaha yang sesungguhnya,” tandas Alim.
Tak lupa Alim memberi nasihat agar setiap individu agar mampu menguasai diri, menyeimbangkan pikiran dan badan. Hal ini penting agar entrepreneur tetap memiliki akal sehat dalam menghadapi setiap kendala yang akan dihadapi dalam dunia usaha. (hap/Humas Unusa)