Surabaya – Ilmu dan bimbingan guru Sekolah Dasar (SD) merupakan pondasi yang penting bagi pendidikan seseorang. Bekal pondasi yang kuat akan menentukan seseorang bisa meneruskan pendidikannya dengan baik.
Demikian gambaran Prof Dr Muchlas Samani tentang sosok guru SD, saat memberikan materi dalam orientasi mahasiswa program profesi guru (PPG) dalam jabatan tahap 5 Prodi PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Kegiatan tersebut digelar di Kafe Fastron, lantai 3 Tower Unusa Kampus b, Jemursari, Surabaya, Kamis (26/9).
“Ibarat sebuah bangunan rumah yang bagus, orang melihatnya hanya dari pintunya bagus, dindingnya bagus, bentuknya dan catnya bagus. Bukan pondasinya yang bagus yang dilihat orang. Itulah nasib guru SD,” kata penulis buku Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Prof Muchlas mengingatkan guru SD harus tetap yakin, bagian itulah yang terpenting dari pendidikan, yakni meletakan pondasi yang kuat. Guru SD harus senantiasa mengasah ketrampilan dan kemampuan diri. Dengan begitu diharapkan akan memberikan output pendidikan para siswa yang bagus layaknya sebuah bangunan rumah yang kokoh.
Orientasi mahasiswa PPG dalam jabatan tahap 5 diikuti 84 mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Para mahasiswa mengikuti orientasi di kampus Unusa usai mengikuti perkuliahan daring selama 3 bulan dan dinyatakan lulus.
“Orientasi ini sebagai pengenalan kuliah di Unusa kepada para mahasiswa PPG dalam jabatan . Sekaligus sebagai bekal sebelum mengikuti tahapan berikutnya yakni lokakarya, PPL, hingga uji kompetensi dalam 3 bulan ke depan,” kata penanggung jawab kegiatan Dewi Widiana Rahayu SPd MPd.
Usai orientasi mahasiswa PPG dalam jabatan tahap 5, disusul kegiatan serah terima dan pembekalan mahaiswa PPL PPG dalam jabatan tahap IV yang digelar Jumat (27/9). Pembekalan diberikan langsung Dekan FKIP Dr. Muhammad Thamrin Hidayat di Kafe Fastron, lantai 3, Tower Unusa, Kampus B. (hap/Humas Unusa)